Cak Imin Tantang Yusril Ingin Lihat 'Kesaktiannya' Terawang Hasil Pilpres 2024
Pertemuan Cak Imin dan Yusril di Kantor DPP PKB (Foto: DOK VOI/Wardhany T)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menantang Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memprediksi hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Tantangan ini diberikan saat keduanya bertemu di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.

"Saya pengen ngecek kesaktiannya (Yusril, red) 2024 ini siapa yang menang. Saya ngecek ke Pak Yusril," kata Cak Imin saat konferensi pers usai pertemuan, Kamis, 16 Maret.

Tantangan ini tak sembarangan diberikan Cak Imin. Katanya, Yusril adalah orang yang pernah menjadikan Abdurrachman Wahid atau Gus Dur sebagai Presiden ke-4 RI dan Susilo Bambang Yudhoyono jadi Presiden ke-6.

Sehingga, dia yakin, Yusril bisa memprediksi siapa yang akan jadi Presiden ke-8 RI. "Saya mengecek ke Pak Yusril. Ternyata beliau minta waktu seminggu untuk mendeteksi," ujarnya sambil tertawa.

Sementara itu, Yusril meyakini Pilpres 2024 ini akan diisi tiga calon presiden. Hanya saja, dia tak menyebut siapa saja calon potensialnya.

Sedangkan soal koalisi, mantan menteri di era Gus Dur ini bilang semuanya masih cair. Partai politik disebut masih menunggu keputusan PDI Perjuangan (PDIP) soal calon yang akan diusungnya.

Pendapat ini tak sembarangan diungkap Yusril. Dia bilang partai besutan Megawati Soekarnoputri itu punya suara tertinggi, sehingga wajar jika semua partai menunggu keputusan akhir PDIP.

"PDIP itu yang memegang suara terbanyak di DPR kita sekarang. Kemudian juga PDIP juga sedang memerintah sekarang oleh karena itu keputusan dari PDIP itu akan mendorong terbentuknya koalisi yang lain," tegasnya.

"Dugaan saya mungkin akan muncul paling banyak tiga calon, pasangan calon pilpres yg akan datang. Mungkin kalau 3 pasangan akan lebih smooth suasana pemilu dari pada dua pasangan seperti kemarin," sambung Yusril.

Sebelumnya, PBB mengunjungi kantor PKB. Yusril bersama kadernya yang disambut hangat oleh Cak Imin yang disambung dengan pertemuan tertutup antar dua ketua umum.