JAKARTA - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat masih melakukan pemeriksaan terhadap Akbar PB alias Akbar alias Ajudan Pribadi (27).
Dari hasil pemeriksaan, polisi menyebutkan bahwa tersangka bukanlah bekerja sebagai Ajudan Pribadi seperti yang tertera pada akun instagram tersangka. Sebab, banyak netizen mengira Ajudan Pribadi kerap dianggap sebagai ajudan dari para pejabat pemerintah. Tidak heran, sebab pria bertubuh besar itu kerap terlihat bersama dengan para pejabat.
"Ajudan itu nama di medsos, nama sebatas panggilan untuk di medsos dia. Iya benar (bukan bekerja sebahai ajudan pribadi). Jadi tidak ada hubungan sama ajudan apapun," tegas Kasat Reskim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan saat dihubungi VOI, Rabu, 15 Maret.
Sementara dari hasil penelusuran penyidik, tersangka juga tidak memiliki usaha apapun. Namun tersangka justru dilaporkan terkait kasus penipuan dan penggelapan pembelian 2 unit mobil mewah senilai Rp1,3 Miliar.
"Kalau kita lihat dia (hanya) selebgram (pekerjaan aslinya). Di KTP pekerjaan swasta. Tidak ada (usaha) kalau dari hasil pemeriksaan hanya sebagai wiraswasta," katanya.
Sebelumnya diberitakan, penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat mengungkap aksi penipuan dan penggelapan yang dilakukan Akbar PB alias Akbar alias Ajudan Pribadi (27). Ternyata, pelaku menipu untuk kebutuhan pribadinya.
BACA JUGA:
"Modus terlapor, terlapor menghubungi korban menawarkan 2 unit mobil mewah, mobil Land Cruiser dengan harga Rp 400 juta dan Mercedes Benz seharga Rp 950 juta. Namun kedua mobil mewah itu fiktif atau tidak nyata, hanya untuk modus menipu saja," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi kepada wartawan di Polres Jakbar, Rabu, 15 Maret.
Penangkapan pelaku dilakukan setelah Polres Metro Jakarta Barat menerima laporan dari SY, pengacara korban. Korban diketahui berinisial AL (39). Kemudian penyidik melakukan pengejaran terhadap pelaku di wilayah Makasar.