JAKARTA - Menteri Transportasi Prancis Clement Beaune mengkritik wali kota Paris karena tumpukan sampah di ibukota Prancis yang mencapai lima ribu ton akibat aksi mogok para pengumpul sampah pada 6 Maret.
“Ibukota telah menjadi tempat sampah raksasa,” ujar Beaune kepada saluran televisi France 2 dilansir ANTARA dari Anadolu, Selasa, 14 Maret.
Beaune mengaku menghormati aksi mogok pengumpul sampah, namun dia menyayangkan sikap diam wali kota.
"Jika ada orang yang bertanggung jawab di sebuah kota besar, terutama ibukota, maka orang tersebut mesti bertanggung jawab untuk bertindak," kata dia.
Menteri Transportasi itu mengkritik wali kota Anne Hidalgo dan menyebutkan risiko sampah menggunung terhadap kesehatan masyarakat.
“Bukan aksi mogok pengumpul sampah yang mengesalkan saya, tetapi Anne Hidalgo, dia tidak berbuat apa-apa,” lanjut Beaune.
Para kepala distrik dan sebagian anggota parlemen Paris sudah menghubungi Hidalgo, tapi wali kota ini tak mau menanggapi, kata Beaune.
Tukang sampah di Paris melancarkan mogok kerja pada 6 Maret guna memprotes rencana mengubah usia pensiun dan lalu memperpanjang aksi mogok sehingga lebih dari 5.000 ton sampah membusuk di jalanan dikelilingi tikus, kata koran Le Figaro.
Prancis diguncang demo dan mogok nasional pekan lalu ketika jutaan warga memprotes rencana perubahan usia pensiun pegawai negeri.
Pekerja dan serikat pekerja menggelar unjuk rasa untuk keenam dan ketujuh kalinay sejak Januari pada 7 dan 11 Maret dan aksi mogok diperpanjang hingga pekan ini di beberapa sektor, termasuk kereta, kilang minyak dan pengumpul sampah.