Bagikan:

NTT - Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mewajibkan seluruh bawahannya menggunakan tas selempang motif tenun.

Kapolda Inspektur Jenderal Polisi Johanis Asadoma mengatakan upaya itu menjadi bentuk dukungan kepada usaha mikro, kecil dan menengah daerah setempat.

"Jadi, mulai pagi tadi sudah diterapkan kepada anggota dan semuanya sudah menggunakan tas selempang saat mengikuti apel pagi," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy di Kupang, NTT, Senin 13 Maret, disitat Antara.

Hal ini disampaikan Ariasandy menanggapi pertanyaan awak media soal kebijakan Kapolda NTT yang mewajibkan seluruh personel polda untuk menggunakan tas selempang motif tenun.

Dia menjelaskan tas yang digunakan pun beragam, baik kain motif dari berbagai daerah di NTT maupun dari bahan anyaman daun lontar.

Ariasandy mengatakan kebijakan yang diterapkan Kapolda Itu guna mendukung perekonomian di wilayah Nusa Tenggara Timur.

"Dengan kuatnya promosi dan bantuan dari anggota Polda NTT yang memasarkan produk khas NTT ini diharapkan dapat dikenal oleh semua lapisan masyarakat," ujarnya.

Sebelum mewajibkan personelnya memakai tas selempang motif tenun, Kapolda NTT itu juga dalam setiap kegiatan selalu menggunakan tas selempang motif tenun khas Nagekeo.

Kabid Humas menilai bahwa Kapolda NTT menjadikan dirinya sebagai media promosi berjalan, apalagi kapolda selalu hadir dalam setiap acara dan undangan dari luar NTT.

Sebelumnya, Kapolda NTT mengatakan bahwa dengan menggunakan produk tradisional atau produk lokal, UMKM atau produk rakyat maka tas ini akan dikenal dan orang-orang pun akan ikut membelinya.

"Jadi, tidak usah lagi pakai yang mahal-mahal, cukup pakai yang seperti ini," tandasnya.