Bagikan:

JAKARTA - Penyidik kepolisian masih menyelidiki kasus dibakarnya 2 base transceiver station (BTS) yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB). 

BTS yang dibakar adalah BTS 4 yang terletak di perbukitan Pingile Distrik Omukiya dan BTS 5 terletak di perbukitan wilayah Muara Distrik Mabuggi, Papua. 

"Dari laporan yang diterima insiden pembakaran kedua BTS diketahui dari laporan yang disampaikan tim Palapa Ring Timur yang melakukan pengecekan menggunakan helikopter Sabtu, 9 Januari lalu," kata Kapolres Puncak AKBP Decky Saragih saat dihubungi dilansir Antara, Senin, 11 Januari. 

Masyarakat melaporkan kebakaran BTS sejak Kamis, 7 Januari lalu dan menyebabkan terganggunya layanan 4G. Ketika ditanya KKB yang beroperasi di sekitar Kabupaten Puncak, Saragih mengaku cukup banyak di antaranya Legagak, Militer Murib, Rambu Besar dan Leni Mayu. 

Namun belum dipastikan kelompok mana yang membakar BTS. "Anggota masih terus menyelidiki kasus tersebut karena kesulitan mendapat info karena masyarakat lebih memilih untuk tutup mulut," kata AKBP Saragih.

General Manager Network Operation & Quality Management Telkomsel Maluku & Papua, Adi Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Senin, 11 Januari menambahkan, pelanggan Telkomsel di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, tetap dapat menikmati layanan komunikasi 2G.

Layanan tersebut menggunakan transmisi IDR atau satelit. "Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanannya yang terjadi kepada pelanggan Telkomsel di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, " kata Adi Wibowo.