Bagikan:

JAKARTA - Polres Nabire dan Polres Intan Jaya tengah menyelidiki identitas dua penumpang pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF). Penyelidikan ini untuk memastikan, apakah pembakaran pesawat yang dipiloti Alex Luferchek terjadi secara kebetulan atau sudah direncanakan. 

Demikian pernyataan Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw di Timika, Papua, Jumat, 8 Januari.

"Kami sedang check siapa dua penumpang yang mencarter pesawat itu, apakah memang tokoh adat di situ ataukah mereka ini masyarakat biasa ataupun yang lain," kata Paulus dilansir Antara

Selain penumpang, pemeriksaan juga menyasar barang-barang yang dibawa. Hal ini penting untuk memastikan apakah pesawat tipe twin air tersebut disewa atau dicarter oleh orang-orang yang bertanggungjawab.

"Jangan sampai sudah ada indikasi kesengajaan seakan-akan membawa barang tetapi sudah ditunggui oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," kata Paulus.

BACA JUGA:


Bandara Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya, yang menjadi lokasi pembakaran pesawat sulit dijangkau oleh petugas. Dengan kondisi ini petugas kesulitan untuk mengungkap kejadian yang seungguhnya. 

Termasuk, sambung Paulus, upaya pengejaran KKB yang diduga menjadi aktor perusakan dan pembakaran pesawat. 

"Sesungguhnya lokasi kampung itu sulit, ada petanya. Orang bilang hanya tanah sepenggal yang selama ini hanya bisa dilalui oleh pesawat MAF ini. Kami agak sedikit kesulitan karena daerah ini sulit dijangkau. Kapolres Intan Jaya sampai saat ini belum bisa melapor," kata dia. 

Kapolda meminta Satgas Nemangkawi di sana yang memang bergabung dengan satuan terkait untuk bisa masuk ke lokasi kejadian. "Kami sedang menunggu perkembangan informasi dari Kapolres intan Jaya," jelas dia. 

MAF jenis twin air dibakar oleh sekelompok orang yang mengklaim bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TNPB). 

Beruntung, tujuh orang penumpang dan pilot dalam kejadian yang berlangsung di Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu, 6 Januari kemarin, selamat. 

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, insiden pembakaran pesawat bermula dari provokasi. 

"Kan diprovokasi masyarakat ada oknumnya OPM yang memprovokasi sehingga terjadi kejadian itu," jelasnya di Jakarta, Kamis, 7 Januari. 

Pesawat awalnya hendak take off dari Bandara Kampung Pagamba menuju Kabupaten Nabire. Namun karena cuaca buruk penerbangan ditunda. Hal inil yang membuat penumpang marah dipicu provokasi TNPB ke warga

"Habis itu (setelah ditunda) mau berangkat, masuklah oknum-oknum yang menunggangi, membuat risau, menambah jumlah penumpang dan dibikin gaduh," terang dia. 

Mereka lalu menyerang pilot dan para penumpang. Namun para korban selamat setelah tokoh gereja setempat membawa mereka ke tempat aman. Tapi pesawat yang hendak mereka tumpangi ludes dilahap api.

Base Manager MAF Nabire Paul Iswanto membenarkan adanya kejadian pembakaran pesawat tersebut pada Rabu kemarin. Paul mengatakan, pilot dan penumpang dalam keadaan selamat. “Namun mereka masih trauma,” katanya di Kabupaten Nabire, Papua, hari ini. 

Sementara itu, Wakapolres Nabire, Kompol Samuel Tatiratu mengatakan, masih menunggu laporan resmi dari anggota yang diterjunkan ke lokasi kejadian.