JAKARTA - Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan, kondisi Alek Luferchek, pilot pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang pesawatnya dibakar di kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Intan Jaya, Papua, masih trauma.
Luferchek masih trauma saat tiba di Nabire, Kamis, 7 Januari setelah diselamatkan pendeta dan warga sesaat setelah pesawatnya dibakar, pada Rabu, 6 Januari.
"Keterangan dari dia belum banyak karena yang bersangkutan masih trauma dan saat ini dievakusi ke Jayapura," kata Waterpauw dilansir Antara, di Jayapura, Kamis, 8 Januari.
Polisi, kata dia, juga belum bisa memastikan kelompok bersenjata yang melakukan pembakaran terhadap pesawat dengan nomor registrasi PK-MAX jenis Quest Kodiak.
"Pilot dievakuasi menggunakan helikopter milik Helivida dari kampung dekat TKP," kata Waterpauw.
Sementara itu menurut Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa, insiden pembakaran pesawat bermula dari provokasi.
"Kan diprovokasi masyarakat ada oknumnya OPM yang memprovokasi sehingga terjadi kejadian itu," jelasnya di Jakarta, Kamis, 7 Januari.
BACA JUGA:
Pesawat awalnya hendak take off dari Bandara Kampung Pagamba menuju Kabupaten Nabire. Namun karena cuaca buruk penerbangan ditunda.
"Habis itu (setelah ditunda) mau berangkat, masuklah oknum-oknum yang menunggangi, membuat risau, menambah jumlah penumpang dan dibikin gaduh," terang dia.
Mereka lalu menyerang pilot dan para penumpang. Namun para korban selamat setelah tokoh gereja setempat membawa mereka ke tempat aman. Tapi pesawat yang hendak mereka tumpangi ludes dilahap api.
Base Manager MAF Nabire Paul Iswanto membenarkan adanya kejadian pembakaran pesawat tersebut pada Rabu kemarin. Paul mengatakan, pilot dan penumpang dalam keadaan selamat.