Bagikan:

JAKARTA - Pihak Susi Air saat ini mengecek pesawatnya yang diduga dibakar di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Tengah. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya upaya sabotase dari pihak lain.

"Kami sedang melakukan upaya untuk mengecek apakah ada sabotase oleh pihak-pihak tertentu yang melakukan perusakan terkait dengan pesawat tersebut," kata kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz kepada wartawan, Selasa, 7 Februari.

Donal memastikan pesawat tersebut layak untuk digunakan. Bahkan, sebelum kejadian pendaratan dilakukan dengan baik.

Tak hanya itu, upaya lain juga dilakukan seperti mencari tahu kondisi pilot dan para penumpang. "Kami berkoordinasi dan melakukan komunikasi dengan otoritas terkait untuk membantu mempercepat proses mengetahui kejadian tersebut, keberadaan pilot, dan hal yang berkaitan," tegasnya.

"Ini kejadian yang tidak kita inginkan," sambung Donal.

Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) diduga membakar pesawat Susi Air berjenis Pilatus Porter. Pesawat ini terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba di Bandara Moses Kilangin Timika pada pukil 07.40 WIT.

Pesawat ini dipiloti Kapten Philips M. yang berkebangsaan Selandia Baru. Ia membawa lima penumpang, termasuk bayi.

Terkait kejadian ini, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan ada laporan terkait pembakaran pesawat oleh KKB di Paro.

"Dari pengecekan yang dilakukan dari udara, terlihat pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro," kata Fakhri seperti dilansir Antara.

Dia memerinci nama lima penumpang pesawat milik Susi Air, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan​​​​​​​ Wetina W.