Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Indonesian Political Opinion (IPO) merilis hasil survei calon presiden (capres) favorit pilihan masyarakat dalam Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi pertama dengan tingkat elektabilitas sebesar 34,7 persen.

Perolehan suara Anies tersebut mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di peringkat kedua dengan 29,6 persen. Disusul Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan 27,5 persen.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, mengungkapkan melonjaknya suara Anies lantaran adanya faktor keterusungan oleh Koalisi Perubahan. Di sisi lain, tingkat kepuasan kepada pemerintah juga menurun. Ditambah lagi, safari politik Anies ke berbagai daerah turut mempengaruhi pilihan masyarakat.

"Kepastian terusung bisa memicu keyakinan publik untuk bersiap memilih Anies," ujar Dedi kepada wartawan, Sabtu, 11 Maret.

Sementara untuk Ganjar yang berhasil disalip, Dedi menilai, kader PDIP itu memiliki kendala untuk mendongkrak elektabilitasnya. Sebab, nama Ganjar kerap dikaitkan sebagai capres pilihan atau endorse Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ganjar dalam situasi sulit karena ia bekerja sendirian untuk mobilisasi simpati, bahkan dukungan Presiden yang sering mengemukakan justru menghambat laju pertumbuhan Elektabilitas Ganjar karena dianggap sebagai orangnya Jokowi," kata Dedi.

"Sementara Anies ia dianggap sosok yang kontra Jokowi, sisi lain ia mendapat dukungan dari suara yang lari dari Prabowo," tambahnya.

Sementara terkait calon wakil presiden (Cawapres) favorit versi survei IPO, nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono keluar sebagai juara dengan tingkat pemilihan 19,5 persen. Posisi selanjutnya ditempati oleh Ridwan Kamil 17,2 persen, Sandiaga Uno 11,7 persen, Erick Thohir 9,5 persen, dan Andika Perkasa 3,7 persen.

Survei IPO dilakukan pada 1-7 Maret 2023 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.200 responden.

Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat dengan margin of error (MoE) 2,5 persen, tingkat akurasi data 95 persen.