AG Asyik Merokok saat David Ozora Lakukan Sikap Tobat di Hadapan Mario Dandy, Pengacara AG: Kami Baru Tahu Juga
AG (pemeran pengganti) merokok saat David dipaksa Mario Dandy sikap tobat. (Rizky Adytia PramanaVOI)

Bagikan:

JAKARTA - Rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David Ozora memunculkan fakta baru, terkhusus peran dari pelaku AG. Satu di antaranya soal aksi merokok yang menggambarkan sikap acuh ketika David diminta bersikap tobat oleh Mario Dandy Satryo

Pengacara AG, Mangatta Toding Allo tak membantah perihal tersebut. Tapi, dikatakan bila pihaknya pun baru mengetahuinya.

"Memang ada beberapa fakta yang kami baru tahu juga seperti merokok dan lain-lain," ujar Mangatta kepada VOI, Sabtu, 11 Maret.

Alasannya, selama mendampingi AG dalam menghadapi proses hukum, kliennya tak pernah menyinggung soal aksi merokok tersebut.

Tetapi, lanjut Mangatta, dari hasil rekonstruksi itu juga membantah berbagai isu yang muncul mengenai AG. Misalnya soal berswafoto ketika David sudah tak berdaya.

"Jadi dari awal pada saat kondisi memang Agnes yang pertama nyamperin di TKP memang benar kejadian. Tidak ada selfie, benar, tidak kejadian," ungkapnya.

Di sisi lain, Mangatta mulai menyinggung rekaman CCTV yang menjadi salah satu dasar adegan rekonstruksi.

Menurutnya, dari rekaman CCTV ada adegan AG yang sempat memalingkan pandangannya ketika Mario menganiaya David.

"Jadi kami soal posisi Agnes pada saat pemukulan itu juga kami sudah klarifikasi dan kita lihat di CCTV kemarin habis rekonstruksi Agnes sempat berpaling sebenarnya dan itu nanti akan dikoreksi," kata Mangatta.

Sebagai informasi, dari hasil rekonstruksi terungkap peran dari AG di rangkaian kasus penganiayaan terhadap David Ozora oleh Mario Dandy Satryo.

Pelaku anak itu ternyata ikut merekam aksi brutal Mario Dandy Satryo saat menghajar David. Bahkan, AG tak menunjukan sikap empati maupun simpati.

Sebab, ia tak melerai aksi penganiayaan itu. AG justru santai merokok ketika David diminta bersikap tobat dengan posisi kepala di aspal dan tangan di atas punggung.