JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menolak mengait-kaitkan momen keakraban Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu ditegaskan Ketua DPP PDIP Said Abdullah, menanggapi foto Jokowi, Prabowo, dan Ganjar yang terlihat mesra saat meninjau panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, kemarin.
"Kami tidak mau berpikiran lebih jauh menyangkut soal Pilpres 2024," ujar Said dalam keterangannya, Jumat, 10 Maret.
Menurut Said, tidak ada hal yang istimewa dengan kehadiran Ganjar saat Jokowi berkunjung ke panen raya. Sebab, Ganjar memang merupakan gubernur Jawa Tengah terlepas ada dua kader PDIP di momen itu.
"Otomatis Mas Ganjar sebagai Gubernur Jateng menjadi bagian dari kegiatan tersebut," ungkap Said.
Bagi PDIP, lanjut Said, kebersamaan presiden, menteri dan kepala daerah itu hanya sebagai kerja pemerintahan untuk mensukseskan program kemandirian pangan nasional. Apalagi, pangan nasional saat ini dipenuhi dengan produk impor.
"Program ini sangat penting sebab sebagian dari bahan pangan kita dipenuhi dari impor, padahal semua negara saat ini berkepentingan untuk mengamankan pasokan pangan masing-masing," katanya.
BACA JUGA:
Bahkan kata Said, DPR RI juga mendukung agenda strategis mengamankan kebutuhan pasokan pangan nasional di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
"DPR juga memberikan dukungan anggaran ketahanan pangan yang sangat besar pada tahun ini sebesar Rp104,2 triliun," jelas Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Said pun mengingatkan, anggaran besar tersebut harus membuahkan hasil agar mengurangi kebutuhan pangan nasional melalui kegiatan impor pangan.
"Kami sangat mengapresiasi perhatian presiden dan para menterinya atas program ini, termasuk sinergi pemerintah daerah dalam mendukung program ini," katanya.