Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai momen keakraban Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah menunjukkan bahwa keduanya tidak ada masalah, imbas beda sikap terkait penolakan Israel yang berujung batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Said pun meminta agar dugaan keretakan hubungan Jokowi dan Ganjar dihilangkan.

"Itu menunjukkan bahwa antara bapak presiden dengan gubernur Jawa Tengah, yang dikesankan ada masalah ternyata tidak ada masalah, makanya praduga itu kita buang jauh-jauh," ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 April.

Menurut Said, semua kader di PDIP punya kedekatan personal. Apalagi, kapasitas Jokowi dan Ganjar sebagai presiden dan kepala daerah.

"Memang di antara kami sebagai sesama kader utama partai kan memang saling berdialog, saling berdiskusi dan kami semua akrab. Saya dengan Ganjar akrab, pak Hasto dengan Ganjar akrab, DPP yang lain akrab. Apalagi presiden, Ganjar-nya gubernur jadi tuan rumah," katanya.

Namun, Said membantah jika keakraban tersebut merupakan sinyal Jokowi mengendorse Ganjar untuk Pilpres 2024. Menurutnya, kebersamaan Jokowi dan Ganjar hanya sebatas gubernur mendampingi presiden.

"Proporsional saja lah. Pak presiden datang ke Jawa tengah maka kewajiban gubernur Jawa tengah untuk selalu setia mendampingi bapak presiden," tegasnya.