Bagikan:

MADIUN - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur menerima sebanyak 9.400 unit laptop untuk menerapkan program laptop gratis bagi para siswa di daerah setempat tahun 2023.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati mengatakan pengiriman 9.400 unit laptop tersebut merupakan pengadaan tahun 2023 setelah Pemkot Madiun melakukan penolakan di tahun 2022 terhadap sebanyak 4.880 unit laptop yang dipesan di akhir tahun 2021 karena tidak sesuai spesifikasi.

"Pengiriman laptop dari Jakarta terbagi dalam dua tahap. Hari ini sudah datang semuanya," ujar Lismawati dilansir ANTARA, Kamis, 9 Maret.

Menurut dia, pengiriman tahap pertama datang sebanyak 5.508 unit. Sisanya, dikirim hari Kamis ini. Lismawati menyebut setelah ini akan dilakukan proses pembongkaran untuk penyimpanan di Dinas Pendidikan. Sedangkan untuk pemeriksaan akan melibatkan tim ahli dari Politeknik Negeri Madiun (PNM).

"Setelah ini kita cek apakah sudah sesuai dengan yang tertera pada kontrak. Semuanya kita cek. Bukan sampel. Makanya butuh waktu," kata dia.

Pengecekan ditarget selesai akhir bulan ini. Setelah itu, laptop bisa didistribusikan kepada siswa.

Lismawati menyebut pendistribusian ke siswa sejatinya dijadwalkan Mei mendatang. Namun, dengan melihat progres saat ini, tidak menutup kemungkinan pendistribusian bisa lebih cepat.

Dia menjelaskan pemanfaatan laptop tersebut seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, yakni secara pinjam pakai.

"Laptop ini nanti untuk siswa SMP kelas VII dan VIII serta siswa SD kelas IV dan V. Dengan begitu semua murid SMP sudah memegang laptop dan murid SD mulai kelas IV juga sudah kita fasilitasi laptop," kata dia.

Lismawati menambahkan pengadaan kali sedikit berbeda dengan sebelumnya. Sebanyak sembilan ribu lebih laptop itu berupa "chromebook". Adapun Chromebook adalah komputer jinjing yang menjalankan sistem operasi ChromeOS buatan Google. Chromebook tersebut bermerek Acer Celeron. Pengadaan kali ini menggandeng PT Acer Indonesia sebagai produsen.

"Ada banyak pertimbangan dalam menentukan rekanan pengadaan. Selain harga tentunya juga kesanggupan dalam pemenuhan laptop sesuai jadwal. Kemudian termasuk garansinya, service centernya ada di Kota Madiun atau tidak, dan juga terkait suku cadangnya sudah ada di Indonesia atau harus impor. Selain itu tentu juga penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN)," katanya.

Seperti diketahui, Pemkot Madiun telah merealisasikan pengadaan sebanyak 5.425 unit laptop kepada siswa kelas V SD dan VIII SMP negeri di Kota Madiun pada 2020 lalu.

Kemudian di tahun berikutnya, Pemkot Madiun memesan sebanyak 4.880 unit laptop. Namun saat pesanan datang, ternyata tidak sesuai spesifikasi. Pemkot Madiun terpaksa menolak seluruh pesanan tersebut.

Kini, Pemkot Madiun kembali melakukan pengadaan untuk tahun anggaran 2023. Pengadaan tahun ini mencapai sebanyak 9.400 unit.

Program laptop gratis itu digulirkan dalam rangka menunjang sarana pendidikan siswa dan mewujudkan visi Madiun Kota Pintar.