Bagikan:

PATI - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah kembali menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul terjadinya bencana banjir yang semakin meluas hingga di 53 desa dengan jumlah warga terdampak mencapai 7.533 jiwa.

"Penetapan status tanggap darurat bencana mulai 4 Maret 2023 hingga 14 hari ke depan, karena Kabupaten Pati memasuki situasi gawat darurat bencana banjir dengan kondisi puluhan desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Pati yang mengalami banjir," kata Penjabat Bupati Pati dikutip ANTARA, Kamis, 9 Maret.

Hal itu, kata dia, menimbulkan permasalahan dalam menyiapkan kebutuhan logistik untuk warga yang terdampak banjir.

Kepala Pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo menambahkan dengan penetapan status tanggap darurat bencana, Pemkab Pati bisa lebih maksimal dalam penanganan bencana banjir.

Hingga saat ini, kata dia, jumlah desa terdampak banjir mencapai 53 desa, karena ada tambahan dari wilayah Margoyoso, Dukuhseti dan Batangan dari sebelumnya kurang dari 50-an desa.

Dengan adanya penetapan status tersebut, penanganan kedaruratan bencana yang terjadi sebelumnya bisa melibatkan semua sektor, tidak lagi parsial, karena nanti di bawah satu komando di BPBD.

Sementara dana untuk penanganan bencana, bisa diambilkan dari dana tanggap darurat bencana, bahkan dana skala prioritas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga bisa dikucurkan untuk penanganan masa tanggap darurat bencana.

"Dalam waktu dekat, kami juga akan mengirimkan dokumennya kepada BNPB agar mendapatkan perhatian dan bantuan logistik maupun operasional penanganan bencana," ujarnya.

Pemkab Pati, kata dia, sudah berupaya maksimal, termasuk menyiapkan tempat pengungsian hingga empat dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari warga yang mengungsi serta yang tetap bertahan di rumahnya. Sedangkan desa yang tidak tersedia dapur umum dipasok bahan makanan yang dibutuhkan.

Warga yang mengungsi, di antaranya warga Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo dan Desa Doropayung, Kecamatan Juwana dengan jumlah pengungsi sebanyak 44 jiwa. Sedangkan yang terdampak mencapai 7.533 jiwa, karena sebagian besar warga lebih memilih bertahan di rumah.

Pada awal Desember 2022, Pemkab Pati juga menetapkan status tanggap darurat bencana alam, menyusul terjadinya banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang hingga menimbulkan korban jiwa.