YOGYAKARTA – Profil Muhammad Romahurmuziy beberapa kali menuai sorotan. Namanya juga sempat muncul dalam berita politik. Ia merupakan anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tidak hanya menuai prestasi, pria yang akrab disapa dengan Romy ini juga sempat tersandung kasus.
Profil Muhammad Romahurmuziy
Muhammad Romahurmuziy adalah politisi yang lahir pada 10 September 1974 di Sleman, Yogyakarta. Ayahnya bernama M Tolchah Mansoer dan ibunya bernama Umroh Machfudzoh. Latar belakang Romy ternyata cukup mentereng.
M Tolchah Mansoer adalah Guru Besar Hukum Islam IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Sedangkan sang ibu adalah salah satu pendiri Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU). Romy juga merupakan cucu dari mantan Menteri Agama RI, KH M. Wahib.
Romahurmuziy menempuh pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Fisika, Bidang Kekhususan Fisika Bangunan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di kampus yang sama dengan mengambil jurusan Teknik dan Manajemen Industri, Bidang Kekhususan Tekno Ekonomi.
Di berbagai sumber dikatakan bahwa Romahurmuziy sebelumnya tak bercita-cita sebagai seorang politisi. Hal itu juga terlihat dari bidang studi yang diambilnya yakni teknik. Namun darah politiknya mengalir deras, terutama dari kedua orang tuanya yang tercatat sempat berkiprah di banyak organisasi.
Sebelum menjadi politisi, Romy disebut bercita-cita menjadi kiai yang memimpin pondok pesantren. Namun cita-cita tersebut pudar seiring dengan berjalanannya waktu. Karier politiknya dimulai dari Partai Kebangkitan Bangsa. Bahkan pada tahun 1998 saat ia di Bandung, Jawa Barat, Romy menjadi anggota Garda Bangsa PKB.
Keanggotaan Romy di PKB tidak permanen. Ia kemudian berlabuh ke partai berlogo Kabah, PPP. Partai tersebut memang lebih akrab dengan Romy mengingat sang ibu juga menjadi salah satu tokoh yang ikut membesarkan PPP. Romy sendiri membangun karier di PPP dengan menjadi pengurus departemen di DPP PPP pada Muktamar V tahun 2003 silam.
Sejak di PPP, karier Romy terus naik. Pada tahun 2007 ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PPP. Ia juga menjadi staf khusus Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali yang kala itu menjabat sebagai Ketua Umum PPP.
Berbekal dengan pengalamannya, Romy kemudian maju sebagai calon anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah pada 2009. Keputusannya untuk maju sebagai anggota DPR ternyata berbuah manis. Ia kemudian terpilih sebagai anggota legislatif pusat untuk periode 2009-2014. Ini bukan satu-satunya kesempatan Romy duduk di kursi DPR. Ia akhirnya kembali terpilih pada periode 2014-2019.
Kasus Muhammad Romahurmuziy
Romy sendiri sempat menjadi sorotan masyarakat lantaran ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama pada 2018-2019. Ia terbukti menerima suap seleksi jabatan dengan uang sebesar Rp325 juta.
Dalam kasus tersebut, Rommy tertangkap operasi tangkap tangan (OTT) KPK tepatnya pada 15 Maret 2019. Kala itu KPK mendapat informasi adanya penyerahan uang Kepala Kantor Kementerian Agama Gresik, Muhammad Muafaq kepada Romy. Uang tersebut diduga akan diterima oleh asisten Rommy. Sedangkan Romy sendiri tengah berada di restoran di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur. KPK dan Romy juga sempat kejar-kejaran meski pada akhirnya Romy tertangkap.
Pada akhirnya, Romy divonis dua tahun penjara oleh pengadilan Tipikor selama 2 tahun dan denda Rp100 juta subsider 3 bulan.
Selain terkait profil Muhammad Romahurmuziy, kunjungi VOI.ID untuk informasi menarik lainnya.