Pj Gubernur Heru Budi Minta ASN DKI Cegah Paham Radikal Jelang Pemilu 2024
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono/DOK Pemprov DKI

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar untuk memberi arahan khusus kepada jajaran pejabat ASN DKI Jakarta.

Arahan ini diberikan karena Heru menginginkan agar para ASN Pemprov DKI ikut mencegah penyebaran paham radikal, khususnya jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Heru menekankan, seluruh jajarannya harus memperhatikan semua potensi hambatan yang mungkin muncul, sekecil apa pun itu, contohnya terorisme dan radikalisme. Sebab masalah dan hambatan kecil jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar dan berdampak pada masyarakat.

“Hal ini juga sering saya diskusikan dengan BNPT terutama saat G20. Saya ingin warga dan masyarakat di DKI Jakarta aman dari segala sisi ancaman yang tidak kita duga," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 6 Maret.

Menurut Kepala Sekretariat Presiden itu, tindakan pencegahan akan berguna untuk melindungi seluruh warga DKI Jakarta, agar tercipta suasana aman dan tenteram dalam bermasyarakat.

Sementara itu, Boy Rafli Amar menjelaskan, komponen pemerintahan seperti ASN serta TNI-Polri berperan penting sebagai garda terdepan dalam menjaga sistem konstitusi negara agar terhindar dari paham radikalisme.

Selain itu, Indonesia juga menyadari perkembangan geopolitik dunia, di mana harus memakai kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.

"Tentunya (Indonesia) harus bersahabat dengan semua pihak (negara lain). Tetapi kita harus menyadari dinamika kehidupan dunia ini tidak lepas dari pertarungan geopolitik, di mana negara-negara kuat yang punya maksud dan bahkan kepentingan, bisa saja sejalan dengan kepentingan negara kita. Bahkan bisa tidak sejalan dengan sistem nilai yang kita bangun, yang pada intinya ingin mempengaruhi kehidupan kita," papar dia.

Heru menegaskan pentingnya pembekalan terkait pendidikan Pancasila bagi pemuda di sekolah-sekolah. Ia menyarankan, untuk lebih menarik perhatian, pendidikan Pancasila dapat diberikan di taman-taman seperti Tebet Eco Park dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta.

"Pada akhirnya jika ada pihak yang mencoba memasukkan nilai yang tidak sejalan dengan Pancasila, maka diharapkan peran ASN khususnya di Jakarta untuk terus bisa menjaga bersama nilai kemanusiaan yang berlandaskan pada persatuan. Semoga unsur TNI, Polri, dan ASN, bisa bersinergi dalam menjaga kedamaian dan ketenteraman dalam kehidupan bermasyarakat," pungkas Boy.