Bagikan:

KARAWANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, meminta pemerintah pusat melakukan normalisasi atau pengerukan sungai untuk antisipasi mencegah meluapnya air sejumlah anak Sungai Citarum.

"Kami telah menyampaikan usulan rekomendasi terkait normalisasi sungai sebagai langkah antisipasi mencegah naiknya volume air di sejumlah anak Sungai Citarum," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Acep Jamhuri, di Karawang, Antara, Jumat, 3 Maret. 

Usulan rekomendasi itu disampaikan sebagai bahan masukan perencanaan Program Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI melalui Satgas DAS Citarum.

Dikatakannya, normalisasi anak Sungai Citarum perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya penanggulangan bencana banjir di sejumlah wilayah Karawang.

"Karawang ini tidak hanya Sungai Citarum dan Cibeet. Di sebelah hilir, daerah kami juga ada beberapa anak sungai seperti Sungai Cikaranggelam, Sungai Ciwadas, dan Sungai Ciherang," kata dia.

Jika musim hujan, lanjutnya, volume air yang tinggi berasal dari daerah lain juga ikut berkontribusi menjadi penyebab banjir di sejumlah daerah. Menurut dia, perkembangan DAS di Karawang semakin pesat dengan adanya kawasan industri.

Atas hal tersebut, pihaknya telah meminta pihak kawasan untuk membuat skenario kolam retensi yang sebelumnya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

"Jika berbicara soal DAS Citarum Karawang dengan Program Citarum Harum-nya. Kami telah melakukan penguatan tanggul, pemanfaatan musim kemarau dan mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah," kata dia.

Sementara itu sesuai dengan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir yang terjadi selama empat hari terakhir di Karawang telah merendam 79 desa yang tersebar di 24 kecamatan sekitar Karawang.

Akibat banjir, puluhan ribu warga terpaksa mengungsi ke tenda-tenda pengungsian dan tempat yang lebih aman, serta ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya.

Selain merendam pemukiman di wilayah pedesaan dan perkotaan, banjir juga merendam fasilitas umum, sarana ibadah, sarana pendidikan, dan merendam ribuan hektare areal persawahan.

Bencana banjir yang terjadi sejak empat hari terakhir akibat tingginya curah hujan yang disertai dengan meluapnya sejumlah sungai di wilayah Karawang.