Sebut Polarisasi Biasa Terjadi di Pemilu, Anies: Yang Penting Dijaga Agar Tak Jadi Perpecahan
Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan di Kantor DPP Demokrat (Nailin In Saroh/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyebut polarisasi atau terbelahnya masyarakat akibat kontestasi politik biasa terjadi di Pemilihan Umum (Pemilu).

Namun menurutnya, polarisasi tersebut harus dijaga agar tak menjadi konflik yang berujung pada perpecahan.

Awalnya, Anies menilai, semua elemen bangsa perlu menyadari adanya polarisasi dalam sebuah kontestasi politik, baik di pilkada, pileg, maupun pilpres. 

“Menurut saya, penting bagi kita untuk menyadari bahwa di dalam setiap kontestasi politik pasti ada polarisasi. Tidak mungkin tidak ada di dalam kontestasi itu,” ujar Anies saat Dialog Gagasan bersama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Maret. 

Mantan gubernur DKI Jakarta itu lantas menyinggung soal fenomena British Exit, di mana Inggris keluar dari kesatuan Uni Eropa. Kata Anies, kala itu terjadi polarisasi besar-besaran akibat sikap dan keputusan Inggris tersebut.

Sementara di segmentasi politik nasional, lanjutnya, isu polarisasi menyesuaikan kondisi di daerah masing-masing.

“Kalau yang berada di dalam kontestasi itu laki dan perempuan pasti isu gender yang dominan. Kalau di dalam kontestasi itu adalah suku, Batak, Sunda, Minahasa Jawa pasti isu etnis yang muncul," jelasnya.

“Kalau di Pilkada itu antara putra daerah dan putra luar daerah, isu putra daerah muncul. Kalau di dalam Pemilu itu antara satu agama Islam satu agama Kristen pasti isu agama muncul,” tambah Anies.

Oleh karena itu, Anies menilai, polarisasi merupakan hal yang lumrah terjadi dalam proses politik. Hanya saja, kata dia, jangan sampai polarisasi ini menjadi pemicu perpecahan bangsa.

“Jadi itu adalah sesuatu polarisasi yang biasa terjadi. Yang penting polarisasi itu dijaga, tidak menjadi friksi tidak menjadi konflik apalagi menjadi perpecahan,” kata Anies.