500 Sapi Sudah Terinfeksi, Penyakit LSD di Tangerang Bertambah dan Meluas
Sejumlah hewan ternak sapi di Kabupaten Tangerang terjangkit LSD (ANTARA)

Bagikan:

TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang melaporkan jumlah kasus hewan ternak sapi yang terjangkit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol kembali bertambah dan meluas. Saat ini sudah 500 sapi terjangkit.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Banten melaporkan bahwa jumlah kasus hewan ternak sapi yang terjangkit LSD menyebar di beberapa daerah.

"Jadi memang angka sakit dan penularan penyakit hewan itu tidak sesuai dengan di teksbook. Karena memang kasus ini lumayan cepat tingkat penularan, dan saat ini terhitung sudah ada di atas 60 kasus," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner DPKP Kabupaten Tangerang Joko Ismadi kepada ANTARA, Rabu, 1 Maret.

Ia menyebutkan, dari penambahan jumlah kasus penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak itu mengalami perluasan tingkat penularannya. Dimana, dari sebelumnya hanya ditemukan di dua wilayah, kini bertambah menjadi tiga wilayah yang teridentifikasi adanya penyakit tersebut.

"Sekarang ada penambahan lagi di wilayah Kecamatan Sindang Jaya, dan itu ditemukan sembilan ekor sapi terjangkit LSD," katanya.

Ia mengungkapkan, terhadap puluhan hewan ternak yang dinyatakan positif LSD, hingga saat ini belum ada laporan resmi hewan yang mati akibat terjangkit penyakit tersebut.

"Kalau kasus hewan mati belum ada sampai saat ini," tuturnya.

Kendati demikian, dia mengatakan, meski terjadi perluasan dan penambahan kasus. Sebagian hewan sapi itu yang sebelumnya dinyatakannya positif LSD mulai sembuh seiring dengan upaya pengobatan yang dilakukan.

"Kalau dari kasus pertama yang muncul itu sekarang sudah sembuh semua, kemudian ada beberapa juga hewan yang sebelumnya suspek saat ini sudah sembuh juga," ujarnya.

Ia menambahkan, mengenai penanganan sapi yang terkena LSD sama dengan sapi yang kena penyakit mulut dan kuku (PMK), yakni dipisahkan dari sapi yang sehat. Selain itu, tim kesehatan hewan yang ada di lapangan sudah melakukan penanganan vaksin dan pengobatan.

"Tentu penanganan kita terus lakukan dengan pengobatan dan vaksinasi, baik itu melanjutkan vaksin PMK maupun LSD dengan jumlah dosis yang tersedia," ungkapnya.

Sementara itu, hingga ada sebanyak 500 ekor sapi yang sudah tervaksinasi. Terakhir, pihaknya memperoleh vaksin LSD dari pemerintah pusat sebanyak 1.100 dosis.

"Kita sudah menyiapkan empat tim untuk melanjutkan vaksinasi hewan. Baik dilakukan dengan vaksin yang tersedia sebanyak 1.100 dosis," kata dia.