Bantah David Alami DAI, Dokter: Darimana Dasarnya, Tidak Mudah Sebut DAI
Tim Dokter RS Mayapada dalam penanganan David Ozora/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Konsultan Perawatan Intensif dr. Franz J.V. Pangalila RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan angkat bicara terkait kemungkinan David mengalami Diffuse Axonal Injury (DAI). Ia menyebut untuk diagnosa DAI, tidak dapat ditentukan dengan mudah, karena harus melihat dari kondisi David untuk 4-5 hari ke depan.

“Kalau DAI itu dari mana itu DAI? Itu ada kriteria dan tidak gampang menyebut langsung DAI, itu terlalu teledor kalau ngomong DAI, dasarnya apa?,” kata Frans kepada wartawan di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Februari.

“(Artinya-red) tergantung respon lah itu masih perlu sekian hari, saya tidak bisa katakan pasti. Nanti saya katakan, lalu kok belum kenapa sampai sekarang masih. Oh Gak bisa ini sangat relatif,” sambungnya.

Frans menuturkan hal yang terpenting tim Dokter saat ini yakni mengoptimalkan, agar David cepat sembuh dari luka-lukanya.

“Sekatang dalam 4-5 hari perkembangan positif baik. Artinya on the right track ya sudah kita tinggal optimalkan. nanti keliatan, gitu kira-kira,” ucapnya.

Kondisi membaik

Frans juga menjelaskan kondisi David Ozora, korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, hingga saat ini, Selasa, 28 Februari dalam kondisi membaik.

“Jadi begini, anak David ini memasuki hari ke 4 dan ke 5 di Mayapada Kuningan dia mengalami perkembangan yang cukup signifikan, progressive.” Ujar Dokter Franz di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 28 Februari.

Walau demikian, David masih harus menjalani perawatan intensif bahkan dalam observasi yang ketat.

“Jadi perkembangannya sangat menyenangkan semuanya. Tetapi saya harus mengatakan ini masih dalam perawatan diintensifkan. Kemungkinan-kemungkinan itu masih bisa terjadi juga. Jadi kita masih perlu observasi yang sangat ketat. Tapi sekali lagi jika dibandingkan 4 atau 5 hari lalu, keadaannya kini sudah lebih baik. Terus kita masih memerlukan satu optimalisasi” ungkapnya.

Sebagai informasi anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor yang juga rekan ayah korban, Ahmad Taufiq, mengatakan bahwa menurut dokter, David terkena Diffuse Axonal Injury.

Kondisi ini, lanjutnya, disebabkan oleh benturan keras di kepala korban yang memicu adanya trauma pada otak.

Berdasarkan informasi dari Medical News Today, DAI mengacu pada robekan serabut saraf yang dikenal sebagai akson. Cedera ini biasanya terjadi akibat pergeseran otak yang cepat di dalam tengkorak, menyebabkan serabut saraf meregang dan robek.