Polemik Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di Kupang, DPRD NTT Bakal Duduk Bareng Pemprov Besok Rabu
Ilustrasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di salah satu SMA Negeri pada Oktober 2021. (ANTARA-Walda M)

Bagikan:

NTT - DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal duduk bareng Pemerintah Provinsi (Pemrov) membahas polemik penerapan masuk sekolah bagi siswa SMA dan SMK di Kupang dimulai jam 05.00 WITA.

Wakil Ketua DPRD NTT Inche Sayuna mengatakan pembahasan itu bakal digelar besok Rabu 1 Maret. Komisi V DPRD NTT bakal berhadapan langsung dengan Pemrov yang diwakilkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.

Inche mengatakan untuk saat ini jam masuk sekolah di Indonesia yang berkisar antara 6.30 hingga 8.30 sudah sangat pagi jika dibandingkan dengan negara lain.

"Saat ini kegiatan belajar mengajar di Indonesia termasuk yang paling pagi mulainya dibandingkan sekolah di seluruh dunia," katanya di Kupang, NTT, Selasa 28 Februari, disitat Antara.

Dia juga mengatakan ada banyak riset yang menyebutkan waktu sekolah yang terlalu awal diduga berpotensi mengurangi waktu tidur anak dan ini berisiko lebih besar mengganggu kesehatan mental anak yang sekolah.

Inche berharap kebijakan sekolah mulai pukul 05.00 Wita di NTT itu ditinjau kembali dan selama proses peninjauan, jadwal sekolah dikembalikan seperti yang berlaku selama ini agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat dalam pertemuannya dengan Dinas Pendidikan NTT dan sejumlah kepala sekolah dan guru-guru SMA sederajat meminta agar aktivitas sekolah khusus SMA dan SMK di NTT dimulai lebih awal pukul 05.00 Wita.

Pernyataan Gubernur Laiskodat ini kemudian diviralkan melalui media sosial dan kini menjadi perdebatan di masyarakat, khususnya kalangan akademisi dan pengamat pendidikan.