Bagikan:

JAKARTA - Eks Pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo belum mengonfirmasi kehadirannya pada Rabu, 1 Maret besok. Padahal Rafael akan dimintai konfirmasi tentang harta kekayaannya yang mencapai Rp56 miliar.

"Konfirmasi (kehadiran, red) belum (disampaikan, red)," kata Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan saat dikonfirmasi VOI, Selasa, 28 Februari.

Pahala mengatakan nantinya permintaan keterangan akan dipimpin langsung oleh Direktur LHKPN KPK Isnaini. "Biar lebih serius ini," ujarnya kepada wartawan, Senin, 27 Februari.

Sementara itu, Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati mengatakan surat panggilan telah dikirimkan kepada Rafael. "Diterima yang bersangkutan," tegasnya.

Saat hadir, Rafael diharuskan membawa bukti kepemilikan hartanya yang mengundang perhatian publik. Sebab, aset yang dilaporkan bekas pejabat Kemenkeu itu akan ditelisik KPK.

"Saya kira semua yang terkait dengan kepemilikan harta yang didaftarkan oleh yang bersangkutan akan menjadi materi dari klarifikasi yang akan dilakukan," ungkap Ipi.

Sebelumnya, KPK memastikan akan mengklarifikasi kekayaan Rafael dan tak ragu menindak jika terindikasi adanya praktik lancung. Direktorat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) hasil klarifikasi bisa disampaikan ke bidang penyelidikan misal ditemukan tindak pidana.

"Kita tunggu hasil klarifikasi dan pemeriksaan Direktorat LHKPN jika ditemukan indikasi perbuatan pidana tentu akan diteruskan pada langkah-langkah penyelidikan," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango kepada wartawan, Jumat, 24 Februari.

Kekayaan Rafael jadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satrio menganiaya David yang masih berusia 17 tahun. Video penganiayaan itu beredar luas di media sosial.

Alhasil, sejumlah video Mario yang mengumbar kekayaannya berupa motor mewah menjadi sorotan warganet. Tak hanya itu, publik juga menyoroti kepemilikan mobil Rubicon yang digunakan saat penganiayaan terjadi.

Adapun Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rafael punya kekayaan mencapai Rp56 miliar. Angka tersebut terkuak berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 17 Februari 2022.

Jumlah kekayaan itu melebihi kekayaan Dirjen Pajak Suryo Utomo sekitar Rp14 miliar yang merupakan atasan Rafael. Tak sampai di sana, aset Rafael hanya kalah tipis dari Mentei Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp58 miliar dari total harta Rp67,2 miliar dikurangi utang.