Bagikan:

JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) menepis tudingan soal dirinya sengaja ‘merancang’ blusukan dengan menemui pemulung dan gelandangan. Risma menegaskan dirinya hanya bekerja, bukan pencitraan.

"Saya kerja itu nggak perlu dipamer-pamerkan, saya sebenarnya tidak ingin ria tapi apa kita sudah mati rasa melihat begitu diam saja? Jangan lihat saya sebagai menteri, itu di dalam gerobak ada anaknya. Saya tidak peduli di mana pun saya berada, kalau lihat ada yang begitu ya saya datangi, itu kewajiban kita sebagai manusia," kata Mensos Risma di Bekasi dikutip Antara, Jumat, 8 Januari.

Risma menyebut aksinya di lapangan untuk menyemangati para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang merasa sudah tidak memiliki harapan agar mampu meningkatkan taraf perekonomian. Risma juga memastikan membantu PMKS bekerja di tempat yang lebih layak sesuai kemampuan yang dimiliki.

"Kalau ada niat pasti ada jalan asal ada kemauan seperti Pak Irman Yuda, pemulung yang saya datangi dan langsung tertarik dengan tawaran saya. Semoga ini menjadi penyemangat bagi para pemulung lain atau orang-orang yang kurang beruntung," katanya.

Risma juga memastikan aktivitas yang dia lakukan dengan mendatangi para PMKS itu bukan sebuah pencitraan apalagi sudah direncanakan sebelumnya.

"Saya ke Jakarta itu tidak tahu mau ke mana, maksudnya tidak hapal jalan, gimana mau setting. Saya setiap hari selalu berpindah dan itu saya lakukan sejak saya PNS, setiap hari saya tidak pernah jalan di jalan yang sama. Saya mempunyai rezeki lebih dari orang lain jadi saya berhak memberikan amal saya untuk orang lain," ujarnya.

Salah seorang PMKS Irman Yuda (40) mengaku sudah enam tahun bekerja menjadi pemulung di Jakarta. Saat ditemui Mensos dirinya langsung menerima ajakan yang ditawarkan kepadanya.

"Saya ingin mengubah kehidupan saya dan saat ibu (Risma) menyambangi dan mengajak saya, langsung saya terima. Saya sekalian ingin menyampaikan pesan kepada ibu saya di Jogja. Ibu, jangan kuatirkan saya, sekarang saya Insya Allah kehidupannya membaik," ungkapnya.

Direktur Operasional PT PP Properti Grand Kamala Lagoon Bekasi Rudi Harsono mengatakan kelima PMKS yang diantar Mensos Risma akan dipekerjakan sesuai kemampuan dengan status pekerja kontrak dan akan menerima upah sesuai Upah Minimum Regional (UMR) Kota Bekasi.

"Kita akan bekali mereka dengan pelatihan kerja. Kita butuhkan tenaga-tenaga untuk gardening, cleaning service apartemen. Kita diinfokan ada binaan dari kementerian, selama kita bisa membantu kita akan akomodir," kata dia.