Bagikan:

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, setelah dilantik langsung aktif blusukan ke beberapa wilayah di Jakarta. Meski banyak yang menilai langkah ini positif, tidak sedikit yang mengkritik aksi Risma. 

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menjelaskan,  gaya blusukan ala Risma sudah pernah dilakukan Joko Widodo (Jokowi) ketika mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta, 2012 silam. 

Tidak hanya Jokowi, aksi serupa juga pernah dilakukan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, ketika maju di pencalonan Gubernur, 2017. 

"Blusukan itu seperti marketing politik tetapi dalam praktik untuk Jakarta, masyarakat sudah enggak percaya. Urusannya hanya PHP (Pemberi Harapan Palsu), hanya janji-janji politik doang, mana realisasi dari blusukan? Jarang,!" terang Trubus kepada VOI, Rabu, 6 Januari. 

Misalnya, lanjut Trubus,  janji Jokowi tentang pembangunan waduk guna antisipasi banjir di Jakarta. Kemudian Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan down payment (DP) rumah Rp0 serta program OkeOce.

BACA JUGA:


Dengan pengelaman pahit ini, blusukan Risma dinilai tidak memberikan efek apa-apa karena masyarakat sudah tidak percaya. 

”Jadi kalau Risma mau jual itu ya udah enggak laku, momennya sudah enggak pas. Masyarakat Jakarta sudah tidak percaya," terangnya. 

Menurut Trubus, polemik blusukan Risma dilakukan untuk kepentikan politik semata, menyambut Pilkada DKI Jakarta. Namun, Risma lupa kalau kondisi Jakarta berbeda dengan Surabaya.

"Dia (Risma) membayangkan Jakarta sama dengan Surabaya, kan kota kecil itu (Surabaya), ibu kota negara ya beda jauh, lebih kompleks," tutup Trubus