Nasib Fetty Setyo Usai Menikah Siri dengan Sulistyo, Ditusuk 19 Kali karena Punya Pria Idaman Lain
Sulistio, pria yang buhuh istri sirinya dengan pisau di penginapan dekat TMII/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA – Dendam dan sakit hati, adalah motif kasus pembunuhan seorang wanita di sebuah penginapan di Jalan Raya Pintu 2 TMII, RT 10/03, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Perempuan bernama Fetty Setyo Rini itu tewas mengenaskan di tangan suaminya, Sulistyo.

Usia pasangan suami istri (pasutri) ini terpaut jauh. Fetty Setyo berumur 37 tahun, sedangkan Sulistyo (60). Mereka menikah siri.

Dugaan orang ketiga dalam pernikahan mereka membuat Sulistyo merasa kesal, sakit hati hingga akhirnya menyelesaikan masalahnya dengan cara keji. Fetty ditemukan tewas bersimbah darah di penginapan Wisma Bambu, kamar 15, Lantai 2.

Setelah diidentifikasi, Fetty mengalami banyak luka tusukan di sekujur tubuhnya. Menurut keterangan kepolisian, terdapat 19 luka akibat tusukan senjata tajam. Di bagian perut ada 6 luka, 1 luka di leher, 1 luka punggung kiri belakang, 3 luka punggung, 1 luka punggung belakang kiri, 1 luka pinggang belakang, 1 luka pinggang belakang tengah, 1 luka pinggang belakang kanan, 1 luka leher depan dan 3 luka di Jari tangan kanan.

Belakangan diketahui, Fetty tinggal di Cimanggis, Kota Depok. Jasadnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa. Sementara Sulistyo yang sudah ditangkap tak lama korban ditemukan, mengakui akan perbuatannya.

"Hasil introgasi sementara terhadap pelaku, Sulistyo telah mengakui perbuatannya. Latar belakang motif dikarenakan sakit hati terhadap korban," ucap Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen kepada VOI, Selasa, 21 Februari.

Kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti berupa sebilah pisau, 4 utas tali, 1 pasang sendal dengan bercak darah, 2 helai kain warna merah, bros putih, 1 handphone Nokia milik pelaku, 1 setel baju milik korban bertuliskan 'Hijab is My Identity' dan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara.

Seperti diberitakan sebelumnya, saksi mata bernama Kuswandi, menjelaskan sebelum korban ditemukan dirinya sempat mendengar suara teriakan dari dalam kamar sebanyak dua kali.

"Sempat ada suara teriakan. Bapak (pelaku) itu keluar kamar, aku melihat kakinya penuh darah. Saya tanya kakinya itu berdarah pak, alasannya itu sobek. Tadi ku lihat kan sebelumnya tidak sobek," kata saksi kepada wartawan, Senin, 20 Februari.

Kuswandi juga mengatakan, saat itu Sulistyo mengaku puas usai membunuh istri sirinya.

"Bapak itu ditangkap. Pas ditanya, dia mengakui kalau dia yang membunuh korban. Alasannya dia itu nikah siri, dia (korban) main cowok sehingga pelaku dendam. Tapi dia enggak nyesel (setelah membunuh) alasannya dia (pelaku) sudah puas katanya," ucap Kuswandi.