Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw Bakal Bangun Embung Suplai Air Pertanian
Pejabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw saat mengawali panen padi sawah seluas 100 hektare di Manokwari. ANTARA/Tri Adi Santoso

Bagikan:

MANOKWARI - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw memerintahkan dinas pekerjaan umum untuk membangun embung di Manokwari guna menjaga pasokan air untuk pertanian dan peternakan di wilayah tersebut.

Menurut Waterpauw, membangun infrastruktur pertanian di daerah menjadi terjemahan dari perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

"Keinginan kita membangun waduk, namun anggaran yang dibutuhkan sangat besar, sehingga cukup dengan embung-embung di beberapa titik agar pasokan air ke sawah petani bisa lancar," kata Paulus Waterpauw di Manokwari dilansir ANTARA, Senin, 20 Februari.

Menurut dia, pembangunan embung diutamakan untuk pengairan lahan padi sawah yang ada di Manokwari. Selanjutnya dalam pemanfaatannya bisa lebih luas ke perikanan darat dan juga peternakan.

Dia mengatakan dengan luas lahan pertanian padi sawah yang mencapai 5.015 hektare, Papua Barat memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan beras untuk wilayah itu dan sekitarnya.

"Manfaatnya banyak seperti perikanan air tawar dan peternakan juga memanfaatkan embung tersebut, kami akan coba buat rancangannya agar segera bisa direalisasikan," kata Waterpauw.

Selama ini petani di wilayah Papua Barat yang didominasi oleh masyarakat transmigrasi hanya mengandalkan pengairan langsung dari sungai yang debit airnya terus berubah sesuai kondisi alam.

Selain itu, Paulus Waterpauw menginginkan orang asli Papua (OAP) untuk terlibat langsung dalam mewujudkan ketersediaan pangan tersebut, sebab mereka sebagai pemilik lahan, tentunya dengan berkolaborasi bersama masyarakat transmigrasi yang memiliki keahlian di bidang pertanian.

"Upaya yang kami lakukan ini menegaskan bahwa kami di Papua Barat sangat mendukung kebijakan nasional untuk menjaga ketahanan pangan di daerah, sehingga ketergantungan kita terhadap negara lain perlahan dikurangi," katanya.