Bagikan:

JAKARTA - Viral video pesta kaum gay di daerah Kota Bogor. Pihak kecamatan mengkonfirmasi bahwa pesta perayaan Valentine di salah satu cafe itu tidak ada unsur lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)  

Dalam video berdurasi 28 detik itu, terlihat adanya dua orang remaja pria, dimana tangan kedua remaja tersebut dipersatukan menggunakan borgol mainan berwarna merah, yang memancing interpretasi sebagai pasangan gay.

Camat Tanah Sareal, Kota Bogor Sahib Khan, mengatakan dirinya sudah meminta klarifikasi kepada pengelola kafe dan pesta pada Sabtu 11 Februari merupakan acara dalam rangka perayaan kasih sayang.

"Menurut pengelola cafe mereka membuat acara menyambut Valentine Day, tetapi tidak secara khusus acara LGBT. Jadi acara umum," kata Sahib kepada Voi.id, Jumat 17 Februari.

Menurut Sahib, pihak pengelola dan owner pun sangat kooperatif dan menyampaikan apa adanya. Bahkan pihak pengelola dan owner telah menyadari bahwa, kedepan cafe tersebut akan melakukan pengawasan yang lebih ketat.

Sahib menegaskan, sudah menjadi tugasnya sebagai aparatur wilayah untuk menjaga kondusifitas dan keberadaan cafe-cafe yang beroperasi di wilayahnya.

Meski sudah membantu warga yang bekerja dalam meningkatkan ekonomi, namun menurutnya, para pelaku usaha harus tetap menjaga kenyamanan warga sekitar.

“Kalau dugaan yang diberitakan itu benar, tentunya kita harus memberikan sanksi, jangan sampai ini seolah-olah ada pembiaran karena jika sampai seperti itu ini akan menjadi “bola liar” yang sangat berdampak,” jelasnya.

Sahib mengimbau, kepada kepada para pelaku usaha seperti cafe dan resto untuk lebih kooperatif menjaga kenyamanan warga sekitar, terlebih lagi jika melangsungkan event bersifat keramaian, agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan aparatur wilayah.

Diakui Sahib, sering kali pihaknya mendapat laporan terkait jam operasional cafe atau resto yang melebihi batas waktu. Semisal beroperasi sampai jam 10 malam, ternyata hingga larut malam ditambah lagi dibarengi live musik dan sebagainya.

Hal itu, sambung dia, sering dikeluhkan lantaran mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

“Bagi para pengusaha cafe dan resto hargailah warga sekitar, jangan hanya mengambil untung ekonomi, namun kenyamanan warga, parkir, itu yang sering menjadi masalah dan harus diperhatikan,” tegasnya.

Sementara itu, Irvan selaku pengelola cafe membantah dugaan jika cafe yang dikelolanya menggelar acara yang memfasilitasi gay maupun LGBT.

“Berita yang simpang siur di media sosial itu tidak benar, kita tidak pernah mendukung komunitas LGBT, apalagi membuat acara khusus untuk mereka,” bantah Irvan.

Diakui Irvan, cafe tersebut memang menggelar acara namun bersifat umum, dan pihaknya tak dapat menyortir satu persatu tamu yang datang di cafe tersebut.

“Kita hanya menggelar acara di tanggal 11 Februari 2023 kemarin, acara biasa pada umumnya. Kita juga tidak pernah tahu kalau ada customer yang memiliki background tersebut. Tentunya kita tidak bisa menyortir itu,” jelasnya.

Irvan pun menyayangkan viralnya video tersebut. Bahkan sempat menjadi sebuah pemberitaan di salah satu media online tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu.

“Kami menyayangkan viralnya video tersebut, apalagi tidak ada konfirmasi juga ke kami. Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami tidak pernah mendukung komunitas LGBT, memang ada acara tetapi bukan terkhususkan untuk komunitas tertentu. Jadi event biasa saja,” katanya.

Irvan mengaku bahwa viralnya video tersebut berdampak pada bisnis usahanya, namun pihaknya belum memiliki rencana apakah akan menempuh jalur hukum atau tidak.

“Kedepan kami akan evaluasi, lebih selektif juga terhadap customer maupun event yang akan dilaksanakan selanjutnya. Soal langkah hukum nanti kami bicarakan kembali dengan owner dan pengurus lainnya,” tandas Irvan.