Bagikan:

CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 17-19 Februari.

"Potensi cuaca ekstrem tersebut berupa curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dikutip ANTARA, Jumat, 17 Februari.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, sejumlah wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Jumat (17/2) meliputi Kabupaten Batang, Blora, Boyolali, Demak, Jepara, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang.

Kemudian Kabupaten/Kota Pekalongan, Purworejo, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

Sementara pada Sabtu (18/2) cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Boyolali, Brebes, Cilacap, Karanganyar, Kendal.

Kemudian Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Purbalingga, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

Selanjutnya pada Minggu (19/2) wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem meliputi Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Demak, Jepara, Grobogan, Kendal, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati.

Selanjutnya, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Purbalingga, Rembang, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

"Dari hasil analisis dinamika atmosfer, potensi cuaca ekstrem itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain adanya fenomena MJO (Maden Jullian Oscillation) yang mulai aktif di wilayah Indonesia," jelasnya.

Menurut dia, potensi cuaca ekstrem itu juga dipengaruhi oleh pola monsun Asia masih dominan, adanya belokan dan konvergensi di wilayah Jateng, serta didukung dengan kelembapan udara yang relatif tinggi dan labilitas lokal yang cukup labil.

Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan intensifikasi pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem yang dapat disertai dengan petir serta angin kencang di Jateng.

"Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang," kata Teguh.