Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono harus memiliki mental yang kuat. Sebab, atmosfer kerja Sekda DKI berbeda dengan pekerjaan Joko sebelumnya, yakni menjadi pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Yang pasti, Pak Sekda itu mitra Komisi A (Bidang Pemerintahan DPRD DKI) dan Banggar (Badan Anggaran). Harus kuat mental. Kan dunianya pasti beda ketika beliau di BPK dan di Sekda. cuacanya beda. Mudah mudahan beliau tahan cuaca panas, cuaca dingin," kata Gembong saat dihubungi, Kamis, 16 Februari.

Selain itu, Joko juga mesti segera berkeliling menemui pemangku kepentingan terkait, khusunya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI. Termasuk juga dengan para fraksi di DPRD.

Mengingat, posisi Sekda DKI bisa dibilang sebagai kepanjangan tangan Gubernur. Ia juga berperan sebagai koordinator para pegawai Pemprov DKI.

"Kalau dia mau jadi CEO yang baik, maka segera lakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan. Dengan Forkopimda harus dijalin. Sehingga, ini menjadi jembatan yang baik dengan pemprov DKI Jakarta," ujar Gembong.

"Apalagi Pj Gubernur yang saat ini juga menjabat sebagai Kasetpres, waktunya terbatas juga. Maka, peran Sekda sangat sentral untuk bisa meningkatkan kualitas kinerja Pemprov DKI Jakarta," lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, pengangkatan Joko sebagai Sekda DKI tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 13/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang diteken Jokowi pada 13 Februari 2023.

Joko menggantikan posisi Pj Sekda DKI Uus Kuswanto yang juga Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi DKI yang dilantik sejak 2 Desember 2022.

Pada tahap pertama seleksi jabatan Sekda DKI, muncul 10 nama pejabat eselon II yang lolos pada seleksi administrasi. Nama Joko paling asing dibanding kandidat lain. Kesembilan peserta lelang jabatan merupakan pejabat Pemprov DKI Jakarta. Sementara, Joko satu-satunya pejabat eksternal di Ibu Kota.

Berbagai tahapan seleksi dilalui. Hingga pada tahapan terakhir yakni wawancara dengan panitia seleksi, tersisa tiga nama. Nama Joko tetap bertahan. Ketiga nama ini dibawa Pemprov DKI ke Istana untuk dipilih salah satunya oleh Jokowi, untuk kemudian dilantik oleh Heru pada Rabu, 15 Februari kemarin.

Ketika terpilih, Joko menggugurkan dua calon seleksi Sekda DKI lain yang juga lolos sejumlah tahapan seleksi, yakni Dhany Sukma yang saat ini menjabat Wali Kota Jakarta Pusat, dan Michael Rolandi Cesnanta Brata yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengelola Aset Daerah DKI Jakarta.

Joko lahir di Kebumen, 11 Desember 1968. Ia beberapa kali memimpin BPK tingkat daerah. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Sekretariat BPK Perwakilan Jawa Timur sejak tahun 2014, Lalu Kepala BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau pada 2017-2018.

Selanjutnya, Joko menjabat sebagai Kepala BPK Kalimantan Barat sejak tahun 2020. Kemudian, ia mengemban jabatan Kepala BPK Perwakilan Jawa Timur pada 2020, dan Kepala BPK Perwakilan Provinsi Bali sejak 2022.