La Nyalla: Mau Tekan Defisit Anggaran? Vaksinasi COVID-19 Harus Berhasil!
Petugas kesehatan di Beijing, China, menyuntikkan vaksin inaktif COVID-19 (HO-Xinhua/Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) mendukung penuh upaya pemerintah dalam proses vaksinasi COVID-19 secara nasional.

Ketua DPD-RI La Nyalla Mattalitti mengatakan kesuksesan program vaksinasi COVID-19 merupakan barometer dalam pemulihan ekonomi nasional, khususnya dari sisi  menekan defisit anggaran hingga di bawah tiga persen.

"Target pemerintah menekan defisit hingga di bawah tiga persen dalam waktu tiga tahun akan ditentukan dengan penekanan dan pengendalian COVID-19," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 6 Januari.

Lebih lanjut, La Nyalla juga menyebut bahwa jika laju penyebaran COVID-19 tidak terkendali, maka akan sangat sulit untuk keluar dari tekan defisit anggaran yang saat ini terjadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, asumsi makro APBN 2021 disebutkan jika target penerimaan negara sebesar Rp1.743,6 triliun. Adapun, belanja negara diperkirakan senilai Rp2.750 triliun. Dengan demikian, terjadi selisih Rp1.006,4 triliun atau defisit 5,7 persen.

"Keberhasilan pemerintah mengendalikan kasus pandemi akan berpengaruh besar dalam pemulihan ekonomi nasional," tegasnya.

Dia menambahkan, kesuksesan vaksinasi COVID-19 dapat pula membangkitkan kepercayaan masyarakat global kepada Pemerintah Indonesia. Hal ini diyakini akan membuat perekonomian nasional kembali bergerak.

Sebagaimana diketahui, melalui UU Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan COVID-19, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) bisa diperlebar menjadi di atas tiga persen.

Terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa COVID-19 berdampak luar biasa terhadap perekonomian. Alhasil, pemerintah dipaksa untuk menaikkan ambang batas maksimal defisit.

"Ini konsekuensi yang harus kita tangani dengan sangat serius, yaitu bagaimana defisit diturunkan lagi dalam tiga tahun. Ini jangka waktu sangat ambisius," tutur Menkeu.

Saat ini vaksin COVID-19 telah didistribusikan ke seluruh pelosok Tanah Air. Dalam waktu dekat sejumlah masyarakat akan mendapatkan vaksin jenis Sinovac.