Satgas COVID-19: Vaksinasi Lebih Efektif Melindungi Masyarakat Ketika Laju Penularan Menurun
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (DOK BNPB)

Bagikan:

Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan vaksin COVID-19 akan lebih efektif melindungi masyarakat jika dilakukan ketika penyebaran virus sudah terkendali. 

"Vaksin lebih efektif melindungi masyarakat saat vaksinasi dilakukan pada kondisi yang lebih terkendali di mana laju penularannya rendah," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 5 Januari.

Menurunya, bila vaksin diberikan dalam kondisi laju penularan masih tinggi maka peluang tidak tercapainya kekebalan komunitas atau heard immunity akan makin besar. Sehingga, berkaca dari hal ini, dia meminta masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat.

Apalagi, saat ini pemerintah tengah menyiapkan rencana vaksinasi bagi seluruh masyarakat di Tanah Air.

"Saat ini pemerintah sedang menyiapkan vaksinasi namunn perlu diingat, masyarakat tidak boleh lengah," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana menjalankan program vaksinasi tahap pertama pada Januari ini. Pada tahap ini, rencananya vaksinasi akan diberikan kepada tenaga kesehatan.

Selain itu, meski saat ini vaksin Sinovac yang didatangkan dari China tengah menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) namun vaksin ini sudah disebarkan ke berbagai wilayah di Indonesia. Tujuannya agar vaksin ini dapat segera diberikan setelah izin penggunaannya dikeluarkan.

Indonesia diketahui sudah menerima 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan pabrikan farmasi Tiongkok Sinovac. Vaksin tersebut tiba dalam dua kloter, yaitu sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.

Dalam pemberian vaksin ini, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menjadi orang pertama yang menerimanya pada 13 Januari mendatang dan hal ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

"Presiden akan divaksin Rabu, 13 Januari dan tata cara prosesnya akan dibahas Jumat, 8 Januari ini," ungkapnya.

Menurut Heru, Presiden Jokowi akan menjalani vaksinasi bersama pihak lainnya. "Jadi siapa saja mungkin ada perwakilan dan prosesnya (akan dibicarakan), tidak sembarang langkah-langkahnya," katanya.

"Hari Jumat kami bahas siapa saja perwakilan dari masyarakat, TNI," imbuhnya.