SUKOHARJO - Polres Sukoharjo menerjunkan petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk memberikan pendampingan pada kegiatan posyandu yang digelar di wilayahnya masing-masing.
Kepala Polres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, pihaknya menerjunkan Bhabinkamtibmas untuk memberikan pendampingan pada kegiatan Posyandu tersebut dalam rangka memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pencegahan stunting.
Kapolres menyampaikan kegiatan sosialisasi dan edukasi digelar sebagai tindak lanjut instruksi Bapak Presiden Republik Indonesia, bahwa Polri ditugaskan untuk membantu pemerintah daerah melakukan upaya pencegahan stunting.
"Pada pendampingan itu, para Bhabinkamtibmas memberi imbauan kepada masyarakat untuk hidup sehat agar terhindar dari stunting," kata Kapolres dikutip ANTRA, Jumat 10 Februari.
Selain itu, para Bhabinkamtibmas juga memberi pesan agar kegiatan Posyandu rutin dilaksanakan, mengingat pos pelayanan terpadu di tingkat RT hingga desa itu, sangat penting dalam upaya mengantisipasi terjadinya stunting.
"Kami berharap mudah-mudahan dengan berbagai upaya yang dilakukan ini, angka stunting khususnya di Kabupaten Sukoharjo dapat menurun," katanya.
Pada kegiatan Posyandu yang digelar di wilayah Polokarto, misalnya, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) dan Kepala Polsek setempat, terjun langsung memberikan sosialisasi dan edukasi serta membagikan 100 paket bahan lauk-pauk serta sayur-sayuran kepada para peserta Posyandu.
Dia menjelaskan kasus stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek dari tinggi badan seumurannya.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, peran Bhabinkamtibmas mengedukasi dan mensosialisasikan konsumsi makanan bergizi pada keluarga, dan kesadaran pentingnya hidup sehat, dan mencegah pernikahan dini.
"Angka kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo hingga 2022 tercatat sekitar 8,1 persen atau sekitar 3.000 balita," katanya.