Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengaku pemerintah akan terus mengusut sumber dari munculnya kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak di Tanah Air.

"Kita sudah minta Kementerian Kesehatan dan Badan POM terus melakukan pengawasan dan penertiban, kalau bukan obat sirop, cari lagi sumbernya, sampai ketemu," katanya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat 10 Februari, disitat Antara.

Sebelumnya, anak berusia satu tahun di Jakarta yang terkonfirmasi gagal ginja akut meninggal dunia pada awal Februari 2023.

Kasus diawali saat korban mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

"Kita juga minta Kementerian Kesehatan untuk menyantuni orang-orang yang terkena itu, supaya datang dan memberikan semangat kepada mereka (untuk) menyantuni orang-orang yang terkena penyakit itu, korban-korban itu dan terus dilakukan penelusuran apa hal yang menyebabkan ini, pemerintahkan terus seperti itu," kata Wapres.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah mengumumkan bahwa obat sirup Praxion aman dikonsumsi berdasarkan serangkaian pengujian.

Namun BPOM telah memerintahkan untuk penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien yang terkonfirmasi meninggal dunia akibat mengalami GGAPA pada 4 Februari 2023.

PT Pharos Indonesia juga secara sukarela menarik kembali, recall, produk obat sirop Praxion dari batch terkait sebagai tanggung jawab industri farmasi.

Untuk memastikan mutu dan keamanan produk, PT Pharos Indonesia juga melakukan pemeriksaan pada tiga laboratorium eksternal yang terakreditasi. Hasil pemeriksaan ini akan diperoleh dalam beberapa hari yang akan datang.