TARAKAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) memberikan atensi serius terhadap pengembangan Geological Park (Geopark) Gunung Batu Benau di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
“Saya sudah pernah bermalam di dalam goa Gunung Batu Benau, dan di dalam goa sangat luas sekali dan berdekatan dengan sungai yang memiliki arum jeram yang berbatu-batu,” kata Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang dalam keterangan tertulis dilansir ANTARA, Jumat, 10 Februari.
Upaya serius ini disampaikan saat Gubernur Zainal melakukan audiensi bersama Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif di Jakarta, Kamis (9/2). Hadir mendampingi Menteri ESDM, Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid.
Dikatakan gubernur, pertemuan itu menjadi tindak lanjut kerja sama pengembangan Geopark Gunung Batu Benau seluas 2.000 hektare antara Pemprov Kaltara dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Geopark merupakan wilayah geografi tunggal atau gabungan yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi, Keragaman Geologi, Keanekaragaman Hayati dan Keanekaragaman Budaya.
Uniknya dari Gunung Batu Benau memiliki ciri khas yang tidak ditemukan di tempat lain. Misalnya, masih dihuni oleh penduduk asli masyarakat adat Punan Batu Benau.
“Mereka masih memiliki DNA tersendiri karena belum bercampur baur dengan masyarakat umum lainnya,” kata gubernur.
BACA JUGA:
Karena itu, Zainal bersama tim akan terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk membantu mengevaluasi hasil kajian identifikasi keunikan bentang alam, rekonstruksi proses geologi, struktur batuan, keberadaan fosil hingga kandungan mineral dan jenis batuan yang terdapat di Gunung Benau.
“Besar harapan kami supaya Gunung Batu Benau dapat segera ditetapkan sebagai Geopark, dan akan menjadi Geopark pertama di Kaltara,” katanya.