Bagikan:

JAKARTA - Setelah melewati perjuangan panjang, Geopark Kebumen akhirnya diakui sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp). Status tersebut akan secara resmi disandang Geopark Kebumen mulai 2025 mendatang.

Melansir Instagram @mongabay.id, pada Selasa, 19 November 2024, pengakuan UNESCO tersebut merupakan tonggak sejarah baru bagi Kebumen. Geopark Kebumen masuk dalam daftar UNESCO Global Park (UGGp) melalui Sidang Dewan UGGp yang dilakukan di Cao Bang, Vietnam, pada Minggu, 8 September 2024 lalu.

Geopark yang terletak di Kebumen, Jawa Tengah ini, memiliki luas daratan lebih dari 1,138 kilometer persegi. Ditambah juga dengan luas lautan 21,98 kilometer persegi, dengan total 22 kecamatan dan 374 desa.

Geopark Kebumen mencakup berbagai situs seperti geologi, budaya, dan kerajinan. Situs mengenai ekonomi rakyat juga hadir, seperti Geosite Watukelir, Gunung Parang, Goa Jatijajar, hingga konservasi tukik di Kaliratu.

Pengelolaan Geopark Kebumen ini dinilai berdasarkan pelestarian warisan geologi, serta keterlibatan masyarakat dalam menjaga situs-situs tersebut. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menuturkan harapan untuk Geopark Kebumen dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Mengutip berbagai sumber, salah satu kawasan prioritas di Geopark Kebumen adalah Desa Seboro. Desa ini menyimpan kekayaan geologi yang menarik para ahli dan peneliti untuk mengunjunginya.

Salah satu geosite unik di Desa Seboro adalah Lava Bantal dan Lintak Merah, yang diyakini telah terbentuk sejak 80 juta tahun lalu, ketika batu-batu tersebut masih berada di dasar samudra. Kawasan Seboro juga tetap mempertahankan nilai-nilai budaya lokal terkait keberadaan situs geologi tersebut.