Manfaatkan Kelengahan Petugas Jaga, 2 Pengungsi Rohingya Lompat Pagar Kabur dari Lokasi Penampungan
Polisi mengamankan lokasi imigran Rohingya setelah terdampar di pantai Desa Ladong, Kabupaten Aceh Besar, Aceh/VIA ANTARA

Bagikan:

ACEH - Polres Lhokseumawe menyatakan, dua imigran Rohingya kabur dari lokasi penampungan sementara di bekas kantor imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kota Lhokseumawe, Aceh.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto mengatakan, diduga warga imigran Rohingya tersebut kabur dengan cara melompat pagar dan memanfaatkan kelengahan petugas jaga.

"Ada dua imigran Rohingya kabur Rabu sekitar pukul 07.00 WIB. Mereka kabur diduga dengan cara melompat pagar. Jadi total keseluruhan yang kabur yakni mencapai 154 orang dari total keseluruhan mencapai 229 orang," kata Kapolres didampingi Kapolsek Blang Mangat Iptu Saprudin di Lhokseumawe, Antara, Kamis, 9 November. 

Saprudin mengatakan, saat ini di lokasi pengungsian tersisa 75 imigran Rohingya dengan rincian 50 laki-laki dan 25 perempuan. Mereka mendarat di dua pantai di Kabupaten Aceh Besar pada November 2022.

"Kami mengingatkan puluhan imigran Rohingya tersebut tidak kabur atau melarikan diri dari lokasi pengungsian. Kami juga meminta para pihak yang menangani imigran Rohingya di bekas kantor imigrasi meningkatkan pengamanan," kata Saprudin.

Berdasarkan data yang dihimpun, kaburnya imigran Rohingya dari lokasi penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe tersebut sudah terjadi berulang kali.

Pada 13 Desember 2022 sebanyak 23 imigran Rohingya melarikan diri, 16 Desember 2022 empat orang, 19 Desember 2022 satu orang, 20 Desember 2022 empat orang, dan 21 Desember 2022 sebanyak 28 orang.

Data Polda Aceh menyebutkan kepolisian menangani 17 kasus terkait imigran Rohingya yang terdampar di provinsi ujung barat Indonesia tersebut, baik itu tindak pidana perdagangan orang, keimigrasian, maupun narkotika sejak 2015.

Dari belasan kasus terkait imigran Rohingya tersebut, kepolisian menetapkan 32 orang sebagai tersangka.

Selain itu, ada tujuh wilayah di Aceh yang didarati imigran Rohingya sejak 2015 hingga 2023 yakni Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Tamiang.

Sebanyak 3.077 imigran Rohingya mendarat di Aceh sejak 2015. Dengan rincian pada 2015 sebanyak 1.719 orang, 43 orang pada 2016, 79 orang pada 2018, 396 orang pada 2020, 81 orang pada 2021, 575 orang pada 2022, dan 184 orang pada 2023.