Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp1,65 triliun untuk pelaksanaan vaksinasi pada tahun ini. Anggaran ini diambil dari APBD DKI tahun anggaran 2021.

Bulk/konsentrat vaksin yang akan disuntikkan kepada masyarakat memang digratiskan oleh pemerintah pusat. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut ada biaya pelaksanaan yang bakal dibutuhkan untuk proses vaksinasi tersebut.

Saat ini, teknis pelaksanaan vaksin hingga biaya operasionalnya masih disusun oleh Dinas Kesehatan DKI.

"Nanti Dinkes yang mengatur rinciannya berapa. Yang jelas, dalam vaksinasi kan ada biaya untuk petugas, sarana dan prasarana pendukungnya, kan begitu. Belum lagi petugasnya harus menggunakan alat pelindung diri yang lengkap," kata Riza di Balai Kota DKI, Senin, 4 Januari.

Hari ini, DKI telah menerima pengiriman sekitar 39.200 dosis vaksin Sinovac dari PT Bio Farma. pendistribusian vaksin tahap pertama dikirimkan dua kali. Pengiriman selanjutnya akan diterima sebesar 80.840 dosis vaksin. 

Total, dosis vaksin tahap pertama yang diterima DKI sebanyak 120.040. Adapun sasaran penerima vaksin tahap pertama di DKI sebanyak 119.145 orang.

Riza menyebut jajaran Pemprov DKI mampu menyuntik vaksin COVID-19 sebanyak 20 ribu per hari ketika telah mendapat izin penyuntikan.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan 453 lokasi fasilitas kesehatan pelaksanan vaksinasi COVID-19 tahap pertama.

"Pemprov DKI menyiapkan 453 faskes pelaksana vaksinasi COVID-19 beserta petugas kesehatan dokter, perawat dan bidan sebagai vaksinator. Kapasitas penyuntikan 20.473 orang per hari," ujar Riza.

Riza menargetkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Ibu Kota akan dilakukan sekitar minggu kedua dan ketiga bulan Januari 2021.

"Sasaran bersifat top down dari pemerintah pusat, dengan memakai berbagai sumber data dari Kemenkes, Disdukcapil, BPJS Kesehatan, BPJS dan Ketenagakerjaan," ujar Riza.

Diberitakan sebelumnya, DPRD DKI menyetujui anggaran sebesar Rp3,2 triliun khusus vaksinasi COVID-19 dan bantuan sosial (bansos) tunai pada tahun 2021 yang diajukan Pemprov DKI.

"Anggaran sebesar Rp3,2 triliun dari belanja tidak terduga (BTT) pada APBD tahun 2021 disetujui DPRD DKI dialokasikan untuk penanganan pandemi COVID-19," kata Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Rinciannya, anggaran BTT sebesar Rp 1,65 triliun dialokasikan untuk pelaksanaa vaksinasi COVID-19 yang akan digelar Dinas Kesehatan. 

Sementara, anggaran sebesar Rp1,55 triliun bakal digunakan untuk pelaksanaan bantuan langsung tunai kepada warga terdampak pandemi yang akan dilaksanakan Dinas Sosial.