JAKARTA - Konglomerat Chairul Tanjung melalui Mega Corpora resmi menyetorkan modal tahap pertama sebesar Rp100 miliar kepada PT Bank Bengkulu, pada akhir Desember 2020 lalu. Untuk itu, bank pembangunan daerah Bengkulu tersebut akhirnya mampu memenuhi ketentuan modal inti paling sedikit Rp1 triliun.
Orang terkaya nomor sembilan di Indonesia itu melakukan penyuntikan modal ke Bank Bengkulu demi menambah portofolio bisnis bank CT Corp khususnya di Bank Pembangunan Daerah (BPD). Selain memiliki PT Bank Mega Tbk, Mega Corpora sudah menggenggam kepemilikan saham di BPD seperti Bank Sulawesi Utara dan Bank Sulawesi Tenggara.
Chairul Tanjung melakukan penyetoran modal tahap pertama sebesar Rp100 miliar setelah keduanya melakukan penandatanganan perjanjian pengikatan pengambilan saham pada awal pekan terakhir Desember 2020. Adapun setoran modal tahap kedua selanjutnya akan dilakukan sampai dengan April 2021.
Dengan modal inti Bank Bengkulu yang telah mencapai Rp1 triliun, mereka akan melalui proses verifikasi dari pihak OJK sebagai regulator untuk melangkah ke BUKU II. Diketahui, setelah menjadi BUKU II, Bank Bengkulu akan melakukan ekspansi dengan cakupan kegiatan usaha seperti peningkatan layanan teknologi e-banking, perdagangan valuta asing, pengembangan produk lainnya yang sebelumnya tidak ada di Bank Bengkulu.
BACA JUGA:
Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Bengkulu Ikhwanul Okti pada November 2020 lalu mengatakan, dengan menjadi BUKU II secara otomatis pelayanan di Bank Bengkulu akan meningkat menjadi lebih baik lagi, terutama terkait dengan pelayanan transaksi bagi nasabah.
"Ke depan ini yang akan kami kejar yaitu layanan internet banking, cash management system dan kartu kredit itu semua akan kita lakukan," ucapnya.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Bengkulu 30 September 2020, penguasaan saham Bank Bengkulu di antaranya Pemerintah Provinsi Bengkulu sebesar 44,28 persen dan sisanya merupakan saham milik 10 pemerintah kabupaten dan kota di Bengkulu.
Adapun hingga November 2020, Bank Bengkulu berhasil membukukan total aset sebesar Rp8,305 trilliun. Total laba bersih mencapai Rp140 miliar yang tumbuh sebesar 133 persen terhadap target 2020.
Kredit yang disalurkan Bank Bengkulu sebesar Rp5,83 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) Bank Bengkulu tercatat sebesar Rp7,06 triliun.