Bagikan:

SINGKAWANG - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menegaskan peringatan Cap Go Meh bisa menjadi saranan untuk memperkuat solidaritas nasional.

Moeldoko mengungkapkan hal itu saat menghadiri pembukaan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang, Minggu 5 Februari. Moeldoko hadir dan duduk di barisan depan VVIP bersama Menteri BUMN Erick Thohir.

Jaga Patung Naga

Pada sambutannya, Moeldoko menyinggung keberadaan patung ular naga di Singkawang yang pernah akan dibongkar oleh sekelompok ormas pada 2010 silam.

Moeldoko yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura berada di depan untuk mencegah rencana pembongkaran patung ular naga.

Moeldoko di tengah pembukaan festival Cap Go Meh di Singkawang, Minggu 5 Februari. (KSP)
Moeldoko di tengah pembukaan festival Cap Go Meh di Singkawang, Minggu 5 Februari. (KSP)

"Saat itu saya katakan, kalau ada yang macam-macam membongkar patung naga, Moeldoko berdiri paling depan untuk menjaganya. Jangan sekali-kali mengusik Singkawang," cerita Moeldoko yang langsung disambut tepuk tangan pengunjung.

Moeldoko menyebut, perayaan Festival Cap Go Meh di Singkawang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Hal ini, merupakan wujud perhatian pemerintah melestarikan budaya Cap Go Meh.

"Ke depan, Festival Cap Go Meh harus menjadi pusat perhatian dunia Internasional," ujarnya.

Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI 2013-2015 ini juga berpesan, perayaan Cap Go Meh bisa menjadi momentum untuk memperkuat soliditas dan solidaritas nasional, demi mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.