Bagikan:

SEMARANG - Ada cerita membanggakan sekaligus mengharukan dari belasan penyandang disabilitas tuna daksa yang tergabung dalam Komunitas Satu Hati Klaten. Mereka menempuh waktu 5 jam mengendarai motor untuk bisa menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Senin 30 Januari.

Meski memiliki keterbatasan fisik, tak menyurutkan semangat para difabel ini untuk bertemu Ganjar. Mereka mengendarai sepeda motor roda tiga yang telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Mereka berangkat dari bascamp di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Klaten sekitar pukul 10.00 WIB dan tiba di Rumah Dinas Puri Gedeh sekitar pukul 15.00 WIB.

Akrab

Kedatangan para difabel itu disambut hangat Ganjar. Ia menyalami mereka satu persatu. Suasana akrab langsung tampak saat awal pertemuan. Apalagi, mereka membawakan durian dan rambutan khusus untuk Ganjar.

Komunitas yang diketuai Nina Kusumawati itu kemudian berbincang hangat dengan gubernur laiknya keluarga sendiri. Bahkan, Ganjar juga mengajak mereka makan siang bersama.

Ganjar Pranomwo berbincang-bincang dengan tamunya. (IST)
Ganjar Pranowo berbincang-bincang dengan tamunya kaum difabel dari Klaten. (IST)

Nina Kusumawati mengatakan, touring motor kali ini dilakukan untuk silaturahmi kepada Gubernur Ganjar. Baginya, politikus berambut putih itu telah banyak memberikan perhatian kepada para difabel.

"Kami perjalanan ke Semarang ini untuk ketemu dengan Bapak Ganjar dalam rangka silaturahmi karena beberapa waktu yang lalu bapak datang ke Klaten. Teman-teman merasa bahwa Pak Ganjar banyak memberikan perhatian, artinya kami mengucapkan terimakasih atas perhatian bapak terhadap teman-teman difabel," kata Nina.

Ia menceritakan, perjalanan dilakukan dengan kendaraan bermotor roda tiga yang sudah dimodifikasi. Sebanyak 15 orang berangkat menggunakan delapan motor.

"Hampir lima jam, tadi kena hujan di jalan tapi asyik. Kayaknya capeknya terbayarkan dengan bisa ketemu bapak (Ganjar). Ya, bisa sharing santai," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan beberapa saran dan masukan, terutama apa yang dibutuhkan oleh kaum difabel.

"Ngobrol santai, kami sharing supaya kebutuhan teman-teman lebih mendapat perhatian terutama fasilitas umum. Alhamdulillah kami santai dan Bapak menerima dengan baik teman-teman antusias dan happy," ungkapnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku senang dan bangga dengan kedatangan teman-teman Satu Hati. Sebab, di tengah keterbatasan fisik, mereka mampu menghimpun diri untuk saling menolong.

"Karena mereka punya posyandu, di mana mereka bisa sharing, ada yang problemnya cukup serius karena mentalnya juga kena. Maka, mereka mencoba berbagi perasaan. Dan kedua, yang cacat fisik saling menguatkan bagaimana bisa hidup mandiri apa yang mereka butuhkan," tuturnya.

Ganjar tidak mampu menyembunyikan rasa gembiranya atas kehadiran para penyandang disabilitas itu. 

"Ini surprise bagi saya karena mereka touring bawa motor dengan modifikasinya sendiri datang ke rumah. Tadi saya banyak mendapatkan pengalaman, komplain, sekaligus keinginan di antara lain mereka bisa mendapatkan akses dari pemerintah untuk bisa hidup mandiri melalui pelatihan," imbuhnya.

Ganjar Pranowo naik motor bersama tamunya kaum difabel dari Klaten. (IST)
Ganjar Pranowo naik motor bersama tamunya kaum difabel dari Klaten. (IST)

Menurut Ganjar, pemerintah harus memberikan perhatian dan bantuan kepada kaum difabel.

"Dari ini pemerintah harus membantu siapkan usulannya apa, kemudian kami berikan mereka pelatihan, permodalan dan pendampingan sampai mereka bisa mandiri," pungkas Ganjar Pranowo.