JAKARTA - BPBD Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengimbau warga pesisir bersiaga menghadapi potensi rob dan cuaca ekstrem.
Kepala BPBD Bintan Ramlah meminta warga mewaspadai intensitas curah hujan yang tinggi dengan memastikan saluran air tidak tersumbat.
"Pasang surut permukaan laut dan curah hujan deras menyebabkan rob sehingga warga terdampak harus segera berkoordinasi dengan RT/RW, lurah, camat dan BPBD Bintan," kata Ramlah di Bintan, Senin 30 Januari dikutip Antara.
Dia mengimbau warga jika terjadi genangan air atau rob di rumah warga, segera menyelamatkan benda-benda berharga dan segera melakukan evakuasi ke posko terdekat.
Pihaknya turut mengingatkan warga khususnya nelayan supaya waspada dan memperhatikan kemungkinan terjadi cuaca buruk dan gelombang pasang di perairan Bintan.
"Ikuti terus perkembangan kondisi cuaca terbaru dari sumber resmi seperti BMKG dan BPBD," ujar dia.
Ramlah melanjutkan rob telah terjadi di Bintan sejak Senin 23 Januari 2023 hingga Kamis 26 Januari 2023. Juga cuaca ekstrem berupa angin kencang dan curah hujan dengan intensitas tinggi.
Akibat kejadian ini, sebanyak 3.306 jiwa terdampak. Mereka tersebar di sembilan kecamatan se-Bintan dan terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam rob.
"Beruntung tak ada korban jiwa," ujar Ramlah.
Ramlah menyatakan ribuan jiwa terdampak rob mengungsi di tempat pengungsian yang telah dibangun Pemkab Bintan bersama pihak-pihak terkait.
Dampak rob, antara lain saluran drainase Jalan Nusantara, kilometer 18, status jalan Provinsi Kepri menyempit akibat sedimentasi. Lalu gorong-gorong amblas di Jalan raya Tanjungpinang-Jalan Tanjung Uban, kilometer 51 Sri Bintan disebabkan oleh debit air yang yang tinggi.
Jalan Wan Sri Beni Bandar Seri Bentan tergenang air akibat belum ada saluran drainase. Jalan Raya Tanjungpinang Tanjung Uban simpang Tembeling juga tergenang air akibat debit air yang tinggi.
BACA JUGA:
"Kami telah melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya. Warga juga melaksanakan gotong royong membersihkan rumah korban akibat banjir dan genangan air," ungkapnya.
Pihaknya juga melakukan pendataan dan evakuasi korban banjir rob dengan melibatkan unsur gabungan dari Pemkab Bintan, TNI/Polri Dinas PUPRP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kominfo, Dinas Perkim, Unsur Kecamatan, Unsur Kelurahan/Desa setempat, PMI, Tagana, serta Relawan dan Masyarakat Gabungan.
"Pemerintah dan semua pemangku kepentingan bahu-membahu membantu warga terdampak banjir rob, di antaranya mendistribusikan bantuan logistik yang cukup," ucap Ramlah.