Bagikan:

TANJUNGPINANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir pantai di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) mewaspadai adanya fenomena rob yang diprediksi berlangsung hingga 19 April.

Prakirawan BMKG Tanjungpinang Vivi Putri  menyampaikan rob dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

"Masyarakat harus selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari gelombang tinggi dan pasang maksimum air laut," kata Vivi dikutip Antara, Senin, 18 April.

Vivi menyebutkan rob terjadi akibat adanya aktivitas pasang air laut dipicu fase bulan purnama. Tidak hanya itu, banjir rob juga disebabkan curah hujan tinggi sehingga ikut memicu naiknya permukaan air laut.

"Apalagi dilihat dari data normal, puncak hujan memang terjadi di bulan April," ujar Vivi.

Ada pun daerah kawasan pesisir yang berpotensi terdampak rob yaitu Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam dan sekitarnya.

Kemudian, pesisir Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan dan sekitarnya. Pesisir Kecamatan Karimun, Kabupaten Tanjung Balai Karimun dan sekitarnya.

"Tetap pantau informasi resmi BMKG untuk mendapatkan kondisi cuaca terkini," katanya.

Rob merupakan banjir di tepi pantai karena permukaan air laut lebih tinggi dari bibir pantai atau daratan di pesisir pantai.