Bagikan:

JAKARTA - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy bicara soal kondisi Rumah Tahanan (Rutan) KPK. Menurut Rommy, kondisi Rutan KPK tak manusiawi karena tak ada kulkas maupun pemanas makanan bagi para penghuni.

Hal ini disampaikan Rommy yang pernah menghuni Rutan KPK. Pada 2019 lalu, dia menjadi tersangka dugaan suap di Kementerian Agama.

"Enggak ada pemanas, enggak ada kulkas. Enggak ada apa-apa. Jadi itu yang saya lihat enggak manusiawi," kata Rommy dikutip dari YouTube era.id, Senin, 30 Januari.

Tak hanya itu, Rommy juga menyoroti makanan yang diberikan para tahanan di dalam rutan. Kata dia, memang makan diberikan sehari tiga kali.

Hanya saja, dia menganggap gizinya tak mencukupi kebutuhan para tahanan. Apalagi, dalam sehari mereka hanya dijatah menu dengan anggarannya belasan ribu rupiah satu kali makan.

"Kalau enggak salah, jatuhnya itu dalam satu hari mungkin Rp12 ribu sekali makan," ungkapnya.

Karenanya, banyak tahanan yang menunggu saat keluarga mereka mengirim makanan. Tapi, mereka juga tak bisa sering-sering merasakan masakan keluarga karena tahanan hanya boleh dijenguk seminggu dua kali.

"Karena kita hanya boleh dikunjungi dua kali ya, jadi orang rumah bisa kirim makanan ya hanya pas dua kali itu," tegas eks Ketua Umum PPP.

Hanya saja, makanan itu tidak bisa tahan lama karena tak ada kulkas dan pemanas. "Tidak semestinya lah (tahanan, red) diperlakukan seperti itu," ujar Rommy.

Sebelumnya, kritik semacam ini pernah disampaikan Rommy saat dirinya bebas dari penjara pada 29 April 2020. Kata dia, gizi penghuni tahanan tidak tercukupi karena makanan yang disediakan tidak sesuai.

Tak cuma itu, Rommy juga mengkritisi ketiadaan kompor di rutan. Kompor baginya penting untuk menghangatkan makanan untuk gizi tambahan penghuni rutan.