BUMN China Mau Beli Pembangkit Listrik Milik Sinar Mas Rp5,64 Triliun?
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Salah satu badan usaha milik negara (BUMN) asal China, yakni China Datang Corporation, kabarnya sedang dalam proses membeli saham mayoritas di tiga pembangkit listrik tenaga termal di Indonesia.

Mengutip Bloomberg, Selasa 29 Desember, China Datang Corp telah mendekati tahap akhir untuk mengakuisisi ketiga pembangkit listrik tersebut. Adapun nilai yang bakal digelontorkan oleh mereka adalah 400 juta dolar AS (Rp5,64 triliun/kurs Rp14.100 per dolar AS).

Segala informasi ini, disampaikan oleh salah satu sumber yang mengetahui aksi korporasi itu. China Datang Corp sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan salah satu entitas usaha Sinarmas Group, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) untuk 75 persen saham di tiga pembangkit listrik tenaga termal independen dengan total kapasitas 600 megawatt.

Pengumuman aksi korporasi itu kabarnya, akan dipublikasikan pada pekan ini. DSSA adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik, pertambangan dan perdagangan batubara, perdagangan besar serta multimedia dan infrastruktur di Indonesia.

Per 30 November 2020, sebanyak 59,99 persen saham perusahaan dikuasai oleh PT Sinar Mas Tunggal dan 40,01 persen dimiliki oleh masyarakat. Perusahaan juga terlibat dalam penambangan dan perdagangan batu bara serta perdagangan pupuk dan bahan kimia.

Berkantor pusat di DKI Jakarta, DSSA tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009.

Adapun, China Datang Corp adalah grup perusahaan pembangkit listrik berskala besar yang didirikan berdasarkan aset pembangkit listrik parsial bekas Perusahaan Listrik Negara China, pada 29 Desember 2002.

China Datang Corp adalah perusahaan milik negara yang dikelola langsung oleh Komite Pusat CPC dan merupakan investasi resmi yang diratifikasi oleh Dewan Negara China. Modal terdaftar yang disetor sebesar 15,39 miliar yuan.

Mereka terutama mengkhususkan diri dalam bisnis seperti pengelolaan aset milik negara yang diinvestasikan oleh pemerintah. Perseroan pun mengelola bisnis di sektor investasi, konstruksi, jasa dan pengelolaan energi listrik.