Bagikan:

JAKARTA - "Sebaik-baiknya manusia, ialah mereka yang berbagi kepada sesama". Pesan itu yang selalu digaungkan oleh seorang pendiri yayasan olahraga di Hong Kong, Ahmed Khan. Lewat pesan itu pula Khan kemudian menggerakan suatu proyek bernama "Kulkas Biru Khan".

Kulkas tersebut diketahui, dapat diisi oleh siapa saja, dan dapat diambil oleh siapa saja sebagai wujud berbagi di tengah pandemi COVID-19. Melansir AP News, Sabtu, 26 Desember, proyek Kulkas Biru Khan dapat dilihat saat sedang melintasi Jalan Woosung.

Di jalan itu, orang akan melihat sebuah kulkas yang dicat biru dengan sebuah tanda bertuliskan: "Berikan apa yang bisa kamu berikan, ambil apa yang perlu kamu ambil".

Khan menjadikan lemari es itu sebagai wadah berbagi warga Hong Kong. Khan mengaku terinspirasi untuk membuat hal itu dari film-film yang erat dengan kesan berbagi kepada sesama. Untuk itu, orang yang lewat kemudian banyak menyumbang ragam jenis makanan, seperti mie instan, biskuit, makanan kaleng, bahkan kaus kaki, hingga handuk untuk siapa saja.

"Ini seperti sebuah martabat, bahwa ketika Anda pulang, Anda membuka lemari es untuk mendapatkan makanan,” kata Khan.

"Jadi saya ingin orang-orang merasa seperti itu. Meskipun itu jalan, itu komunitas mereka, itu rumah mereka, jadi mereka cukup membukanya dan kemudian meletakkan makanan di sana, dan mengumpulkan makanan," imbuhnya. 

Beberapa minggu setelah memulai proyek Kulkas Biru Khan, sosok Khan menjadi populer di Hong Kong berkat media sosial. Alhasil, mereka yang peduli turut berdatangan satu demi satu untuk menyumbangkan makanan. Ada mereka yang datang kemudian mengisi kulkas dengan biskuit. Ada pula yang mengisinya dengan mie instan.

"Menurut saya melakukan perbuatan baik tidak perlu dalam skala besar," kata salah seorang donatur makanan, Janet Yeung.

"Tindakan kecil sudah bisa menunjukkan kebaikan kita, dan berkontribusi pada dunia ini. Mereka yang sangat membutuhkan dapat mengambil barang dari lemari es kapan pun mereka mau tanpa rasa khawatir, karena lemari es ada di sini 24 jam sehari," tambahnya.