JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri Haul Al Maghfurlah Mama KH. TB. Muhammad Falak Abbas ke-51, di Bogor, Jawa Barat.
“Alhamdulillah malam ini saya bisa hadir pada acara Haul Al Maghfurlah Mama KH. TB. Muhammad Falak. Dan saya masih pernah melihat beliau ketika beliau masih hidup, alhamdulilah, mudah mudahan dapat barokahnya,” ujar Wapres mengawali sambutannya dilansir ANTARA, Sabtu, 7 Januari.
Wapres menekankan sosok KH. Muhammad Falak yang dikenal dengan Mama Falak patut menjadi contoh dan panutan umat Muslim.
“Beliau ulama dan pejuang yang patut menjadi contoh, menjadi teladan kita, beliau yang terus menjalankan, mengumandangkan panggilan Allah dan juga panggilan tanah air,” kata Wapres.
Ma’ruf Amin mengatakan sebagai ulama Mama Falak adalah orang yang mengajak umat Muslim untuk menjalankan panggilan Allah.
Menurut Wapres, hal itu sesuai dengan firman Allah yang mewajibkan orang beriman memenuhi panggilan Allah dan rasulnya.
Dia menegaskan panggilan Allah harus dipenuhi untuk menghidupkan umat Muslim, dalam arti hidup tentram dan nyaman.
“Hidup itu dalam arti yang menyenangkan, yang tentram, yang damai, yang melegakan, bukan kehidupan yang sempit, bukan kehidupan yang saling bermusuhan, tapi saling menopang. Kalau tidak (memenuhi panggilan Allah dan rasul), hidup kita sempit, ruwet, gawat,” jelasnya.
Dia mengatakan saat ini dunia disebut mengalami keadaan yang tidak nyaman dan krisis. Menurutnya hal itu lantaran banyak pihak berpaling dari Allah.
“Jadi kalau kita sekarang mengalami kegawatan, keadaan tidak nyaman, utama di dunia kata orang sekarang dunia tidak baik-baik saja, ada krisis, perang, krisis energi, itu pasti karena kita berpaling dari panggilan Allah,” ujarnya.
Mama Falak yang masyhur sebagai ulama kharismatik dan ahli dalam bidang ilmu falak ini, merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan tokoh sufi mendunia yakni sebagai Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.
Wapres mengatakan sosok Mama Falak merupakan ulama yang karismatik, tokoh ulama yang diakui keilmuannya oleh para kiai dan habib di nusantara.
Sejak muda, lanjutnya, Mama Falak gigih mencari ilmu, di mana keilmuannya diasah dengan berguru pada ulama Banten dan Cirebon sejak usia 15 tahun.
"Kemudian, selama lebih dari 20 tahun memperdalam ilmunya di tanah suci, seperti tafsir Al-Qur’an, ilmu hadis, ilmu tasawuf, ilmu falak, ilmu fikih, dan ilmu hikmat," imbuhnya.
BACA JUGA:
Wapres mengatakan, semasa hidup, aktivitas dakwah Mama Falak tidak hanya di wilayah Pandeglang, tetapi sampai juga di wilayah Pagentongan Bogor, hingga didirikanlah Pondok Pesantren Al Falak pada 1901.
"Kealiman dan kemahsyuran Mama Falak menjadikan Pesantren Al Falak Pagentongan menjadi tujuan utama para santri di nusantara. Beliau juga seorang nasionalis yang sering berdiskusi dengan tokoh-tokoh kemerdekaan, termasuk Presiden Soekarno," paparnya.
Karenanya, Wapres berpesan semangat Mama Falak yang luar biasa patut diteruskan bersama, termasuk oleh keluarga besar pondok pesantren Al Falak.