Bagikan:

JAKARTA - Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo menyebut sosok petinggi Polri yang menyampaikan pertama kali ke dirinya soal Bharada Richard Eliezer yang mengubah keterangannya di luar skenario. Sosok itu yakni, Kadiv TIK Irjen Slamet Uliandi.

Kesaksian itu disampaikan saat Hakim Ketua Akhmad Suhel mempertanyakan mengenai terbongkarnya skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

"Akhirnya cerita ini terbongkar, terbongkarnya karena apa?" tanya hakim dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari.

Saat itulah, Ferdy Sambo mulai bercerita ada rekannya yang menyampaikan kabar Bharada E telah mengubah keterangannya sehingga skenario yang dibuatnya berantakan.

"Jadi di tanggal 5 Agustus, saya ditelpon rekan saya pejabat utama di Mabes Polri, menyampaikan ‘Bro, ini Richard mengubah keterangan'," sebut Ferdy Sambo menirukan percakapannya.

Hakim pun mencecar sosok yang dimaksud. Tetapi, Ferdy Sambo sempat menolak menyebut namanya.

"Siapa tadi yang memberitahu saudara?" tanya hakim.

"Bintang dua di Mabes Polri," sebut Ferdy Sambo.

Hingga akhirnya, Ferdy Sambo menyebut bila Irjen Slamet Uliandi yang memberi tahunya.

Adapun, Ferdy Sambo dan Irjen Slamet Uliandi merupakan rekan satu angkatan di akademi kepolisian (akpol) tahun angkatan 1994.

"Namanya?" cecar hakim.

"Kadiv TIK Irjen Slamet," kata Sambo.

Dalam komunikasi dengan Irjen Slamet, diungkap soal perubahan keterangan Bharada E.

“Ini Richard mengubah keterangan, saya bilang ‘Ubah keterangan apa?’ Dia sudah membuat pernyataan dan dipanggil pimpinan Polri, di Timsus bahwa senjata dia kamu ambil dan kemudian kamu yang nembak semua Yosua. Saya kaget ‘kok bisa kaya gitu’," sebutnya.

"Saya bilang, saya tidak akan hadir kalau saya belum lihat berita acara pemeriksaannya. Kan waktu itu Richard sudah ditahan. Kamu tunjukkan ke saya baru saya akan ikut," sambung Sambo.