Bagikan:

JAKARTA - Bos BioNTech Ugur Sahin yakin vaksin buatannya bersama Pfizer akan efektif melawan virus corona varian baru. Namun, kata Sahin perlu lebih banyak tes sebelum dia benar-benar bisa memastikan kemanjurannya.

Sejauh ini Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang disetujui untuk digunakan di Inggris. Vaksin ini juga sedang diluncurkan di Amerika Serikat.

Seperti dikutip Sky News, Sahin mengatakan keyakinannya punya dasar ilmiah, karena bentuk baru COVID-19 berbagi sekitar 99 persen protein dengan virus sebelumnya. "Kemungkinan vaksin kami bekerja relatif tinggi," ujarnya.

Tetapi Sahin mengakui diperlukan lebih banyak penelitian tentang mutasi tersebut. "Tetapi kita akan mengetahuinya [efektif] hanya jika percobaan telah selesai dan kita akan membutuhkan sekitar dua minggu dari sekarang untuk mendapatkan datanya," kata Sahin.

Perlu penyesuaian

Sahin bilang, jika penyesuaian diperlukan, BioNTech akan membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk membuatnya. Dan tentu saja, persetujuan regulasi juga akan diperlukan kembali.

Perusahaan Jerman BioNTech didirikan oleh Tuan Sahin dan istrinya Ozlem Tureci pada tahun 2008.

Sahin pertama kali mengetahui keberadaan virus corona baru pada Januari. Saat itu ia menyadari pekerjaannya di bidang perawatan kanker bisa diterapkan pada penelitian vaksin.

Untuk membuat vaksin COVID-19, BioNTech mengerahkan 500 pekerjanya. Mereka lantas mendapat dukungan dari raksasa farmasi Amerika Serikat, Pfizer dan pembuat obat China Fosun.

Sekadar informasi, sampai sekarang Sahin sendiri belum menerima vaksin buatannya sendiri. Ia lebih mementingkan karyawannya untuk diinokulasi lebih dulu agar mereka dapat melanjutkan pekerjaannya.