Tak Hanya Kekerasan, Malika Juga Didoktrin Penculiknya, Diminta Tak Keluar dari Gerobak
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan/DOK Rizky Adytia VOI

Bagikan:

JAKARTA - Malika, bocah perempuan yang menjadi korban penculikan itu ternyata tak hanya mengalami kekerasan fisik. Ia juga mendapat terkanan dari pelaku, Iwan Sumarno.

"Apalagi dia juga mendoktrin anak ini, mendoktrin kan dengan tekanan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Selasa, 3 Januari.

Bentuk tekanan yang dialami bocah enam tahun itu berupa perintah untuk tetap berada di dalam gerobak. Dia sama sekali tak diperbolehkan keluar.

"Dalam gerobak itu 'kamu nggak boleh keluar dari gerobak ini' gerobak itu kan tertutup," sebut Zulpan menirukan tekanan dari pelaku.

"Dia disuruh dalam gerobak itu jongkok, atau nunduk. Dia gak boleh muncul anak ini," sambungnya.

Berdasarkan hasil visum, Malika tak mengalami kekerasan seksual. Tetapi, ada tanda-tanda penganiayan seperti bekas tendangan.

"Tetapi terdapat kekerasan fisik berupa adanya sentilan terhadap bibir terhadap Malika dan juga kekerasan diperkirakan tendangan di pinggang," kata Zulpan.

Malika diculik di Kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 7 Desember lalu. Sekitar satu bulan keberadaannya tak diketahui.

Hingga akhirnya, bocah perempuan itu ditemukan bersama pelaku di kawasan Ciledug, Tangerang, pada 2 Januari, kemarin.