BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Hingga 9 Januari di Sulsel
Awan gelap menggelayut di langit Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (28/12/2022/ANTARA FOTO/Arnas Padda

Bagikan:

MAKASSAR - Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada 3-9 Januari 2023 di Sulawesi Selatan dan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana.

"Prakiraan pada tanggal 3-9 Januari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi hari berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan," kata Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet dilansir ANTARA, Selasa, 3 Januari.

Dia menjelaskan kondisi cuaca beberapa hari terakhir umumnya cerah berawan. Meskipun demikian dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel.

Selain itu, eks-Siklon Tropis Ellie terpantau masih berada di Australia bagian barat mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.

Terdapat pertemuan arus angin (konvergensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Model cuaca menunjukkan kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah 70-100 persen.

"Menyikapi kondisi tersebut diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi," imbau Irwan.

Untuk prakiraan hujan dengan intensitas lebat di wilayah Sulsel bagian barat meliputi Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Takalar, Kota Parepare dan Makassar. Di wilayah Sulsel bagian tengah meliputi Kabupaten Soppeng, Gowa, Bone bagian timur.

Wilayah Sulsel bagian selatan meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng. Serta Potensi Angin Kencang di Sulsel bagian barat dan selatan.

Sedangkan peringatan dini dikeluarkan di wilayah Parepare, Soppeng, Bone bagian timur, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng.

"Masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan," katanya mengingatkan.

Gelombang dengan kategori Sedang dengan gelombang 1,25 2,5 meter terjadi di Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian selatan.

Gelombang dengan kategori tinggi antara 2,5 4,0 meter terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan Pulau Bonerate-Kalaoton bagian utara, Perairan Pulau Bonerate - Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores bagian Timur.

Dampak tersebut antara lain, genangan banjir, tanah longsor, angin kencang pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan atau pelayaran.

Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. BMKG Sulsel memberikan layanan informasi cuaca 24 jam, dengan menghubungi melalui berbagai saluran yang tersedia.